Rabu, 21 Mei 2014

Tingkat Pendidikan, Penghasilan, Kesehatan, dan Mata Pencaharian Penduduk.



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Kata Pengantar
Ucap syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas izin-Nya lah kami dapat menyusun dan Menyelesaikan Materi Tugas Geografi yang membahas tentang Tingkat Pendidikan, Penghasilan, Kesehatan, dan Mata Pencaharian Penduduk.
Untuk itu, melalui makalah kami yang masih banyak kekurangan ini, kami berharap dapat menambah ilmu kita dan senantiasa belajar agar ilmu yang kita dapat akan bermanfaat dan menjadi siswa yang berprestasi.

B.   Rumusan Masalah
§  Tingkat Pendidikan
§  Tingkat Penghasilan
§  Keadaan Kesehatan Penduduk
§  Mata Pencaharian Penduduk
a.      Tenaga Kerja
b.     Angkatan Kerja
c.       Pengangguran
d.     Produktivitas Kerja Rendah
e.      Upah Rendah
f.       Peranan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan



C.  Tujuan
1.     Mengetahui Tingkat Pendidikan yang telah tercapai di Indonesia
2.     Mengetahui Tingkat Penghasilan rata-rata Penduduk Indonesia
3.     Mengetahui bagaimana Kondisi Kesehatan Penduduk di Wilayah Indonesia
4.     Mengetahui hal-hal apa saja yang berhubungan dengan Mata Pencaharian atau Ketenagakerjaan Masyarakat Indonesia
5.     Mengetahui peranan dan upaya Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan















BAB II
PEMBAHASAN

1.  Tingkat Pendidikan
Bagi masyarakat modern pendidikan merupakan suatu kebutuhan. Untuk mengukur tingkat pendidikan, ada beberapa indikator yang dapat digunakan, yaitu persentase penduduk yang dapat membaca dan menulis serta melalui tingkat pendidikan yang ditamatkan.
Tingkat pendidikan di setiap negara tidaklah sama. Hal ini berkaitan dengan tingkat kecerdasan suatu bangsanyang berpengaruh pada kemajuan suatu negara.
Tingkat pendidikan di Indonesia umumnya masih rendah dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia.
Oleh karna itu, pemerintah membentuk beberapa usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan, di antaranya:
a.      Menyempurnakan kurikulum sesuai dengan perkembangan jiwa dan kemajuan zaman.
b.     Memperbarui media pengajaran.
c.      Bahan pelajaran ditujukan untuk mempertinggi keterampilan yang bersifat praktis.
d.     Membangun sekolah-sekolah baru terutama didaerah-daerah yang kurang jumlah sekolahnya.
e.      Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat praktik, laboratorium, perpustakaan, dan buku-buku pelajaran.
f.       Meningkatkan kualitas guru.
g.     Mecanangkan program orang tua asuh.
h.     Memberikan beasiswa kepada murid-murid berprestasi atau yang memerlukan bantuan.
i.        Memcanangkan program wajib belajar dengan pendidikan dasar sembilan tahun.


2.  Tingkat Penghasilan
Setiap penduduk yang bekerja berupaya untuk memenuhi semua kebutuhan hidupnya demi kesejahteraan keluarga. Kesejahteraan suatu negara berbeda antara negara satu dengan negara lainnya. Perbedaan tersebut terlihat jelas apabila kita melihat pendapatan tiap orang rata-rata dalam setahun (pendapatan per kapita) yang merupakan ukuran tingkat kesejahteraan suatu negara.
Perhitungan angka pendapatan perkapita diperoleh dari angka pendapatan kotor nasional atau produk nasional bruto pada suatu tahun di bagi dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut.
Pendapatan per kapita= produk nasional bruto ÷ jumlah penduduk
GNP (Gross National Product) atau produk nasional bruto yaitu indeks yang menggambarkan tingkat kemakmuran suatu bangsa. Indeks tersebut merupakan jumlah dari nilai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh bangsa dalam tahun tertentu. GNP dibagi jumlah penduduk menggambarkan rasio pendapatan perkapita.

3.  Keadaan Kesehatan Penduduk
Pada awal kemerdekaan, tingkat kesehatan penduduk Indonesia sangat rendah, disebabkan :
a.      Kekurangan gizi.
b.     Perumahan dan lingkungan yang kotor dan jorok.
c.      Kekurangan sarana dan pelayanan kesehatan.
d.     Masyarakat kurang memahami pengetahan kesehatan, sebab tingkat pendidikannya rendah.
e.      Masyarakat lebih senang berobat dengan dukun.
f.       Penduduk tidak mampu membeli obat-obatan.
Oleh karena itu, pemerintah membentuk usaha-usaha guna mengatasi masalah kesehatan di Indonesia, antara lain:
a.      Memperbanyak jumlah dokter dan perawat.
b.     Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
c.      Memperbanyak jumlah rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), pos pelayanan terpadu (posyandu), dan balai kesehatan ibu dan anak (BKIA).
d.     Memberi penerangan kepada masyarakat tentang kesehatan gizi, kebersihan lingkungan, serta kebersihan rumah.
e.      Memperbanyak jumlah industri obat-obatan sehingga harganya terjangkau oleh masyarakat.

Saat ini tingkat kesehatan penduduk Indonesia sudah relatif lebih baik. Rumah sakit dan puskesmas lebih banyak didirikan oleh pemerintah maupun swasta. Selain itu, tenaga dokter dan perawat telah banyak dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan.

4.  Mata Pencaharian Penduduk
Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Mata pencaharian lainnya yaitu berdagang , berkebun, penjual jasa, PNS, TNI, dll. Keanekaragaman mata pencaharian penduduk disebabkan adanya kondisi lingkungan geografis yang berbeda-beda.
          Saat ini pemerintah dihadapkan pada permasalan sempitnya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang baru. Oleh karena itu, diharapkan pada angkatan kerja yang baru, terutama yang terdidik agar mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya maupun masyarakat di sekitarnya.
Hal-hal penting yang berhubungan dengan tenaga kerja, yaitu:

1.  Tenaga Kerja
Istilah tenaga kerja yaitu komponen penduduk yang mampu bekerja mendapatkan nafkah.
Golongan tenaga kerja yang bekerja atau mencari pekerjaan disebut angkatan kerja. Sedangkan golongan dari tenaga kerja yang tidak bekerja dan tidak mencari pekerjaan disebut dengan bukan angkatan kerja. Kelompok yang tidak termasuk dalam bukan angkatan kerja dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1)    Mereka yang mengurus rumah tangga.
2)    Bersekolah (sedang menempuh pendidikan).
3)    Golongan lain-lain (seperti penerima pensiun, dan penderita cacat yang hidupnya tergantung pada orang lain).
Jumlah tenaga kerja di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah tenaga kerja Indonesia tahun 1997 baru mencapai 135.070.350 orang, sedangkan pada tahun 2005 sudah mencapai 149.033.780 orang. Dapat dikatakan bahwa pertumbuhan jumlah tenaga kerja Indonesia cukup besar.

2.   Angkatan Kerja
Golongan dari tenaga kerja yang bekerja atau mencari pekerjaan sering disebut dengan angkatan kerja. Golongan ini benar-benar aktif  bekerja maupun aktif bekerja maupun aktif mencari pekerjaan. Jumlah angkatan kerja inilah jumlah dari komponen penduduk yang butuh lapangan pekerjaan. Jumlah mereka terus meningkat, pada tahun 2005 jumlah nya hampir mencapai 130 juta.


3.  Pengangguran
Pengangguran adalah kelompok tenaga kerja yang sedang tidak bekerja. Menurut sensus penduduk tahun 2005 bekerja adalah orang yang melakukan kegiatan untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan minimal 1 jam salam 1 minggu sebelum pencacahan.
Menurut Kuswanto, pengangguran merupakan masalah besar yang tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara-negara maju. Namun, tingkat pengangguran yang terjadi di negara berkembang umumnya lebih tinggi dan lebih mencemaskan secara kualitatif. Di Indonesia pada tahun 2006 sedah lebih dari 8 juta orang atau 8,10% dari angkatan kerja.
Tingkat pengagguran adalah perbandingan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja, yang dinyatakan dalam persen.
Berdasarkan sebab terjadinya, pengangguran terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a)     Pengangguran Struktural, yaitu pengangguran yang terjadi akibat perubahan struktur ekonomi. Pengangguran ini banyak terjadi negara berkembang, karena pada umumnya setiap negara berupaya mengembangkan sektor industri dalam proses pembangunan. Dalam proses peralihan sektor agraris menjadi sektor industri ini lah yang sulit memobilisir dengan baik keahlian tenaga kerja di sektor agraris.
b)    Pengangguran Friksional, yaitu pengangguran yang terjadi akibat sulitnya mencocokan antara pencari kerja dengan lowongan pekerjaan. Kesulitan-kesulitan itu dapat meliputi:
a.      kondisi geografis yang sulit dicapai karena medan yang tidak mendukung.
b.     Informasi yang diperoleh oleh pencari kerja kurang tentang lowongan kerja.
c.      Proses pengrekruitan yang lama.
c)     Pengangguran Musiman, yaitu pengangguran yang terjadi akibat perubahan musim. Pengangguran ini banyak terjadi disekor pertanian, ekstratif bahkan industri pengolahan.

4.  Produktivitas Kerja Rendah
Produktivitas yang rendah merupakan hal yang memperihatinkan. Produktivitas yang rendah di pengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:
1)    Kondisi Pekerjaan, meliputi pendidikan, latihan, motivasi kerja, sikap mental, dan fisik.
2)    Sarana Pendukung, meliputi 2 golongan:
a)     Menyangkut lingkungan kerja, termasuk lingkungan kerja dan cara produksi, dll.
b)    Menyangkut kesejahteraan pekerja, yang tercermin dalam sistem pengupahandan jaminan sosial, serta jaminan kelangsungan kerja.
3)    Kebijakan Pemerintah dan Perusahaan
Kebijakan pemerintah dalam bentuk perundang-undangan dan hubungan industrial yang merupakan hubungan antara pelaku-pelaku dan industri, akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan, karena sistem yang berlaku dalam perusahan adalah sistem yang terbuka.
Kemampuan pimpinan perusahaan dalam merencanakan mengorganisasikan, menciptakan sistem pembagian kerja, dan pengawasan, memberi pengarang besar terhadap produktivitas tenaga kerja.


5.  Upah Rendah
Rendahnya tingkat upah umumnya terjadi pada sektor-sektor pertanian, industri kecil, dan sektor-sektor informal lainnya. Secara ideal upah seharusnya memiliki 3 fungsi upah, yaitu:
a.      Menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan keluarganya.
b.     Mencerminkan imbalan atas hasil kerja seseorang.
c.      Menyediakan intensif untuk mendorong peningkatan produktivitas kerja.
Apabila kita melihat data UMR tahun 2005 kita dapat memperkirakan bahwa upah sebesar UMR hanya sekadar dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum saja. Berikut ini daftar UMR di Indonesia:
1.     DKI Jakarta     Rp 631.554,00
2.     Jawa Barat       Rp 320.000,00
3.     Gorontalo        Rp 450.000,00
4.     D.I.Yogyakarta Rp 365.000,00


6.  Peranan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah Ketenagakerjaan
Permasalahan ketenagakerjaan merupakan permasalahan bangsa secara menyeluruh dan merupakan tanggung jawab semua pihak, namun pemerintah memiliki posisi strategis dan merupakan pihak yang paling bertanggung jawab atas permasalahan ketenagakerjaan. Maka dari itu, pemerintah membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut:
a)     Kebijakan Bidang Pendidikan
Pendidikan dan latihan diharapkan mampu meningkatkan kemampuan pekerja baik dari sisi pengetahuan, keterampilan, maupun sikap pekerja yang baik.
b)    Kebijakan Perluasan Lapangan Kerja
Perluasan kesempatan kerja merupakan usaha yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Pemerintah dapat secara langsung menciptakan lapangan pekerjaan maupun secara tidak lansungyaitu melalui penciptaan kondisi yang mendorong terciptanya lapangan kerja baru.
c)     Kebijakan Pengupahan
Kebijakan pengupahan sangat dibutuhkan terutama untuk melindungi para pekerja dari pemberian upah yang terlalu kecil. Karena, upah yang rendah akan memengaruhi tingkat kesehatan, pendidikan, bahkan produktivitas kerja.

d)    Pelayanan Informasi Kerja dan Penempatan Kerja
Pemerintah harus berperan membantu pasar kerja sebagai lembaga informasihbersama-sama dengan swasta agar ditemukan kemudahan dalam mempertemukan antara pencari kerja dan lowongan pekerjaan, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.






















BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan:
Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan di Indonesia umumnya masih rendah di bandingkan dengan negara-negara lan di dunia. Oleh karena itu, di perlukan beberapa upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan diIndonesia. Begitu pula dengan tingkat pengahasilan, kesejahteraan suatu negara dapat terlihat dari pendapat rata-rata masyarakatnya. Indeks yang menggambarkan tingkat kemakmuran suatu bangsa adalah Jumlah GNP (Gross National Product) atau PNB (Produk Nasional Bruto) dari negara tersebut. Tingkat pendapatan rata-rata itu pun berpengaruh terhadap kondisi kesehatan penduduk, pada awal kemerdekan tingkat kesehatan penduduk Indonesia sangat rendah, dan oleh sebab itu pemerintah melakukan upaya-upaya demi meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat, salah satunya adalah dengan memperbanyak rumah sakit yang dilengkapi dengan Dokter dan Perawat yang berkualitas. Tak hanya itu, mata pencaharian penduduk juga berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara, banyak nya pengangguran merupakan masalah terbesar dan sulit diatasi bagi negara-negara, termasuk Indonesia. Maka dari itu, di perlukan peranan dari Pemerintah dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar