BAB I
PENDAHULUAN
A.
Kata Pengantar
Ucap syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
izin-Nya lah kami dapat menyusun dan Menyelesaikan Materi Tugas Geografi yang
membahas tentang Tingkat Pendidikan, Penghasilan, Kesehatan, dan Mata
Pencaharian Penduduk.
Untuk itu, melalui makalah kami yang masih banyak kekurangan ini, kami
berharap dapat menambah ilmu kita dan senantiasa belajar agar ilmu yang kita
dapat akan bermanfaat dan menjadi siswa yang berprestasi.
B.
Rumusan Masalah
§ Tingkat Pendidikan
§ Tingkat Penghasilan
§ Keadaan Kesehatan Penduduk
§ Mata Pencaharian Penduduk
a. Tenaga Kerja
b. Angkatan Kerja
c. Pengangguran
d. Produktivitas Kerja Rendah
e. Upah Rendah
f. Peranan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah
Ketenagakerjaan
C.
Tujuan
1. Mengetahui Tingkat Pendidikan yang telah tercapai di Indonesia
2. Mengetahui Tingkat Penghasilan rata-rata Penduduk
Indonesia
3. Mengetahui bagaimana Kondisi Kesehatan Penduduk di
Wilayah Indonesia
4. Mengetahui hal-hal apa saja yang berhubungan dengan Mata
Pencaharian atau Ketenagakerjaan Masyarakat Indonesia
5. Mengetahui peranan dan upaya Pemerintah dalam Mengatasi
Masalah Ketenagakerjaan
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Tingkat Pendidikan
Bagi masyarakat modern pendidikan merupakan suatu kebutuhan. Untuk
mengukur tingkat pendidikan, ada beberapa indikator yang dapat digunakan, yaitu
persentase penduduk yang dapat membaca dan menulis serta melalui tingkat
pendidikan yang ditamatkan.
Tingkat pendidikan di setiap negara tidaklah sama. Hal ini berkaitan
dengan tingkat kecerdasan suatu bangsanyang berpengaruh pada kemajuan suatu
negara.
Tingkat pendidikan di Indonesia umumnya masih rendah dibandingkan dengan
negara-negara lain di dunia.
Oleh karna itu, pemerintah membentuk beberapa usaha untuk meningkatkan
mutu pendidikan, di antaranya:
a. Menyempurnakan kurikulum sesuai dengan perkembangan jiwa
dan kemajuan zaman.
b. Memperbarui media pengajaran.
c. Bahan pelajaran ditujukan untuk mempertinggi keterampilan
yang bersifat praktis.
d. Membangun sekolah-sekolah baru terutama didaerah-daerah
yang kurang jumlah sekolahnya.
e. Mengadakan perbaikan dan penambahan alat-alat praktik,
laboratorium, perpustakaan, dan buku-buku pelajaran.
f. Meningkatkan kualitas guru.
g. Mecanangkan program orang tua asuh.
h. Memberikan beasiswa kepada murid-murid berprestasi atau
yang memerlukan bantuan.
i.
Memcanangkan
program wajib belajar dengan pendidikan dasar sembilan tahun.
2.
Tingkat Penghasilan
Setiap penduduk yang bekerja berupaya untuk memenuhi semua kebutuhan
hidupnya demi kesejahteraan keluarga. Kesejahteraan suatu negara berbeda antara
negara satu dengan negara lainnya. Perbedaan tersebut terlihat jelas apabila
kita melihat pendapatan tiap orang rata-rata dalam setahun (pendapatan per
kapita) yang merupakan ukuran tingkat kesejahteraan suatu negara.
Perhitungan angka pendapatan perkapita diperoleh dari angka pendapatan
kotor nasional atau produk nasional bruto pada suatu tahun di bagi dengan
jumlah penduduk pada tahun tersebut.
Pendapatan per
kapita= produk nasional bruto ÷ jumlah penduduk
GNP (Gross
National Product) atau produk nasional bruto yaitu indeks yang menggambarkan
tingkat kemakmuran suatu bangsa. Indeks tersebut merupakan jumlah dari nilai
seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh bangsa dalam tahun tertentu. GNP
dibagi jumlah penduduk menggambarkan rasio pendapatan perkapita.
3.
Keadaan Kesehatan Penduduk
Pada awal kemerdekaan, tingkat kesehatan penduduk Indonesia sangat
rendah, disebabkan :
a. Kekurangan gizi.
b. Perumahan dan lingkungan yang kotor dan jorok.
c. Kekurangan sarana dan pelayanan kesehatan.
d. Masyarakat kurang memahami pengetahan kesehatan, sebab tingkat
pendidikannya rendah.
e. Masyarakat lebih senang berobat dengan dukun.
f. Penduduk tidak mampu membeli obat-obatan.
Oleh karena itu, pemerintah membentuk usaha-usaha guna mengatasi masalah
kesehatan di Indonesia, antara lain:
a. Memperbanyak jumlah dokter dan perawat.
b. Mengadakan perbaikan gizi masyarakat.
c. Memperbanyak jumlah rumah sakit, pusat kesehatan
masyarakat (puskesmas), pos pelayanan terpadu (posyandu), dan balai kesehatan
ibu dan anak (BKIA).
d. Memberi penerangan kepada masyarakat tentang kesehatan
gizi, kebersihan lingkungan, serta kebersihan rumah.
e. Memperbanyak jumlah industri obat-obatan sehingga
harganya terjangkau oleh masyarakat.
Saat ini tingkat kesehatan penduduk Indonesia
sudah relatif lebih baik. Rumah sakit dan puskesmas lebih banyak didirikan oleh
pemerintah maupun swasta. Selain itu, tenaga dokter dan perawat telah banyak
dihasilkan oleh lembaga-lembaga pendidikan.
4.
Mata Pencaharian Penduduk
Sebagian besar penduduk Indonesia bermata pencaharian sebagai petani.
Mata pencaharian lainnya yaitu berdagang , berkebun, penjual jasa, PNS, TNI,
dll. Keanekaragaman mata pencaharian penduduk disebabkan adanya kondisi
lingkungan geografis yang berbeda-beda.
Saat ini pemerintah dihadapkan pada
permasalan sempitnya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang baru. Oleh karena
itu, diharapkan pada angkatan kerja yang baru, terutama yang terdidik agar
mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya maupun masyarakat di sekitarnya.
Hal-hal penting
yang berhubungan dengan tenaga kerja, yaitu:
1. Tenaga Kerja
Istilah tenaga kerja yaitu komponen penduduk
yang mampu bekerja mendapatkan nafkah.
Golongan tenaga kerja yang bekerja atau
mencari pekerjaan disebut angkatan kerja.
Sedangkan golongan dari tenaga kerja yang tidak bekerja dan tidak mencari
pekerjaan disebut dengan bukan angkatan
kerja. Kelompok yang tidak termasuk dalam bukan angkatan kerja dapat
digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Mereka yang mengurus rumah tangga.
2) Bersekolah (sedang menempuh pendidikan).
3) Golongan lain-lain (seperti penerima pensiun, dan
penderita cacat yang hidupnya tergantung pada orang lain).
Jumlah tenaga kerja di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.
Jumlah tenaga kerja Indonesia tahun 1997 baru mencapai 135.070.350 orang,
sedangkan pada tahun 2005 sudah mencapai 149.033.780 orang. Dapat dikatakan
bahwa pertumbuhan jumlah tenaga kerja Indonesia cukup besar.
2. Angkatan Kerja
Golongan dari tenaga kerja yang bekerja atau
mencari pekerjaan sering disebut dengan angkatan kerja. Golongan ini
benar-benar aktif bekerja maupun aktif
bekerja maupun aktif mencari pekerjaan. Jumlah angkatan kerja inilah jumlah
dari komponen penduduk yang butuh lapangan pekerjaan. Jumlah mereka terus
meningkat, pada tahun 2005 jumlah nya hampir mencapai 130 juta.
3. Pengangguran
Pengangguran adalah kelompok tenaga kerja
yang sedang tidak bekerja. Menurut sensus penduduk tahun 2005 bekerja adalah
orang yang melakukan kegiatan untuk mendapatkan penghasilan atau keuntungan
minimal 1 jam salam 1 minggu sebelum pencacahan.
Menurut Kuswanto, pengangguran merupakan
masalah besar yang tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di
negara-negara maju. Namun, tingkat pengangguran yang terjadi di negara
berkembang umumnya lebih tinggi dan lebih mencemaskan secara kualitatif. Di
Indonesia pada tahun 2006 sedah lebih dari 8 juta orang atau 8,10% dari
angkatan kerja.
Tingkat pengagguran adalah perbandingan
jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja, yang dinyatakan dalam persen.
Berdasarkan sebab terjadinya, pengangguran
terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
a) Pengangguran
Struktural, yaitu pengangguran yang terjadi akibat
perubahan struktur ekonomi. Pengangguran ini banyak terjadi negara berkembang,
karena pada umumnya setiap negara berupaya mengembangkan sektor industri dalam
proses pembangunan. Dalam proses peralihan sektor agraris menjadi sektor
industri ini lah yang sulit memobilisir dengan baik keahlian tenaga kerja di
sektor agraris.
b) Pengangguran
Friksional, yaitu pengangguran yang terjadi akibat
sulitnya mencocokan antara pencari kerja dengan lowongan pekerjaan.
Kesulitan-kesulitan itu dapat meliputi:
a. kondisi geografis yang sulit dicapai karena medan yang
tidak mendukung.
b. Informasi yang diperoleh oleh pencari kerja kurang
tentang lowongan kerja.
c. Proses pengrekruitan yang lama.
c) Pengangguran
Musiman, yaitu pengangguran yang terjadi akibat
perubahan musim. Pengangguran ini banyak terjadi disekor pertanian, ekstratif
bahkan industri pengolahan.
4. Produktivitas Kerja Rendah
Produktivitas yang rendah merupakan hal yang
memperihatinkan. Produktivitas yang rendah di pengaruhi oleh banyak faktor,
antara lain:
1) Kondisi
Pekerjaan, meliputi pendidikan, latihan, motivasi
kerja, sikap mental, dan fisik.
2) Sarana
Pendukung, meliputi 2 golongan:
a) Menyangkut
lingkungan kerja, termasuk lingkungan kerja
dan cara produksi, dll.
b) Menyangkut
kesejahteraan pekerja, yang tercermin
dalam sistem pengupahandan jaminan sosial, serta jaminan kelangsungan kerja.
3)
Kebijakan Pemerintah dan Perusahaan
Kebijakan pemerintah dalam bentuk
perundang-undangan dan hubungan industrial yang merupakan hubungan antara
pelaku-pelaku dan industri, akan mempengaruhi produktivitas kerja karyawan,
karena sistem yang berlaku dalam perusahan adalah sistem yang terbuka.
Kemampuan pimpinan perusahaan dalam
merencanakan mengorganisasikan, menciptakan sistem pembagian kerja, dan
pengawasan, memberi pengarang besar terhadap produktivitas tenaga kerja.
5. Upah Rendah
Rendahnya tingkat upah umumnya terjadi pada
sektor-sektor pertanian, industri kecil, dan sektor-sektor informal lainnya.
Secara ideal upah seharusnya memiliki 3 fungsi upah, yaitu:
a. Menjamin kehidupan yang layak bagi pekerja dan
keluarganya.
b. Mencerminkan imbalan atas hasil kerja seseorang.
c. Menyediakan intensif untuk mendorong peningkatan
produktivitas kerja.
Apabila kita melihat data UMR tahun 2005 kita dapat memperkirakan bahwa
upah sebesar UMR hanya sekadar dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum saja.
Berikut ini daftar UMR di Indonesia:
1. DKI Jakarta Rp
631.554,00
2. Jawa Barat Rp
320.000,00
3. Gorontalo Rp
450.000,00
4. D.I.Yogyakarta Rp
365.000,00
6. Peranan Pemerintah dalam Mengatasi Masalah
Ketenagakerjaan
Permasalahan ketenagakerjaan merupakan
permasalahan bangsa secara menyeluruh dan merupakan tanggung jawab semua pihak,
namun pemerintah memiliki posisi strategis dan merupakan pihak yang paling
bertanggung jawab atas permasalahan ketenagakerjaan. Maka dari itu, pemerintah
membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatasi masalah tersebut:
a)
Kebijakan Bidang Pendidikan
Pendidikan dan latihan diharapkan mampu
meningkatkan kemampuan pekerja baik dari sisi pengetahuan, keterampilan, maupun
sikap pekerja yang baik.
b)
Kebijakan Perluasan Lapangan Kerja
Perluasan kesempatan kerja merupakan usaha
yang harus dilaksanakan secara berkelanjutan. Pemerintah dapat secara langsung
menciptakan lapangan pekerjaan maupun secara tidak lansungyaitu melalui
penciptaan kondisi yang mendorong terciptanya lapangan kerja baru.
c)
Kebijakan Pengupahan
Kebijakan pengupahan sangat dibutuhkan
terutama untuk melindungi para pekerja dari pemberian upah yang terlalu kecil.
Karena, upah yang rendah akan memengaruhi tingkat kesehatan, pendidikan, bahkan
produktivitas kerja.
d)
Pelayanan Informasi Kerja dan Penempatan Kerja
Pemerintah harus berperan membantu pasar
kerja sebagai lembaga informasihbersama-sama dengan swasta agar ditemukan
kemudahan dalam mempertemukan antara pencari kerja dan lowongan pekerjaan,
sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran.
BAB III
PENUTUPAN
Kesimpulan:
Jadi dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan di Indonesia umumnya
masih rendah di bandingkan dengan negara-negara lan di dunia. Oleh karena itu, di
perlukan beberapa upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan diIndonesia.
Begitu pula dengan tingkat pengahasilan, kesejahteraan suatu negara dapat
terlihat dari pendapat rata-rata masyarakatnya. Indeks yang menggambarkan
tingkat kemakmuran suatu bangsa adalah Jumlah GNP (Gross National Product) atau
PNB (Produk Nasional Bruto) dari negara tersebut. Tingkat pendapatan rata-rata
itu pun berpengaruh terhadap kondisi kesehatan penduduk, pada awal kemerdekan
tingkat kesehatan penduduk Indonesia sangat rendah, dan oleh sebab itu
pemerintah melakukan upaya-upaya demi meningkatkan kondisi kesehatan masyarakat,
salah satunya adalah dengan memperbanyak rumah sakit yang dilengkapi dengan
Dokter dan Perawat yang berkualitas. Tak hanya itu, mata pencaharian penduduk
juga berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara, banyak nya pengangguran
merupakan masalah terbesar dan sulit diatasi bagi negara-negara, termasuk
Indonesia. Maka dari itu, di perlukan peranan dari Pemerintah dalam mengatasi
masalah ketenagakerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar