LATAR BELAKANG
Bahaya Merokok Bagi Masyarakat Indonesia
Merokok adalah bagian dari keseharian sebagian
besar masyarakat dunia, terutama masyarakat di Negara berkembang seperti
Indonesia. Merokok juga telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat kita, baik
pria atau wanita, dewasa atau remaja, bahkan segelintir anak di bawah umur
telah mengenal rokok di usia mereka yang masih belia.
Tanpa mereka sadari, gaya hidup yang mereka
anggap keren, macho, cool, dewasa dan sebagainya itu memiliki dampak buruk yang
sangat besar bagi kesehatan mereka. Selain itu, merokok dapat menyebabkan kematian
yang bisa datang kapan saja karena berbagai penyakit yang disebabkan oleh rokok
itu sendiri. Baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif.
Apa yang menyebabkan remaja – remaja Indonesia
bahkan anak – anak yang masih belia itu termotivasi menjadi perokok pemula?
Ternyata yang menjadi penyebab adalah gencarnya iklan, promosi dan sponsor
rokok yang sangat mempengaruhi motivasi generasi muda untuk perokok pemula dan
harganya yang masih bisa dijangkau oleh mereka.
Saat ini Indonesia masih menjadi negara ketiga
dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia 61,4 juta perokok setelah Cina
dan India sekitar 60 persen pria dan 4,5 persen wanita di Indonesia adalah
perokok. Sementara itu, perokok pada anak dan remaja juga terus meningkat 43
juta dari 97 juta warga Indonesia adalah perokok pasif.
Tingginya jumlah perokok aktif tersebut
berbanding lurus dengan jumlah non-smoker yang terpapar asap rokok orang lain
(second hand smoke) sebanyak 97 juta penduduk Indonesia sebanyak 43 juta
anak-anak, diantaranya 11,4 juta diantaranya berusia 0-4 tahun.
MATERI
“Rokok”
Rokok adalah silinder
dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung
negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah
dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar
asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan
berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam
kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga
umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya
kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau
serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang
sekali dipatuhi)
Rokok memiliki banyak kandungan zat – zat
berbahaya, Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok :
§ Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan
kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.
§ Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa
kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
§ Metanol (alkohol
kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
§ Asetilena,
merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang
paling sederhana.
§ Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat
beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
§ Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan
untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan
pestisida.
Itu hanyalah sedikit dari kandungan zat kimia
yang ada di dalam rokok, dari seluruh zat – zat yang ada akan muncul berbagai
penyakit yang sangat mengerikan.
Berikut adalah beberapa penyakit yang
ditimbulkan merokok :
1. Penyakit jantung
Rokok menimbulkan
aterosklerosis atau terjadi pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi ini
merupakan penumpukan zat lemak di arteri, lemak dan plak memblok aliran darah
dan membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penyakit jantung.
Jantung harus
bekerja lebih keras dan tekanan ekstra dapat menyebabkan angina atau nyeri
dada. Jika satu arteri atau lebih menjadi benar-benar terblokir, serangan
jantung bisa terjadi. Semakin banyak rokok yang dihisap dan semakin lama
seseorang merokok, semakin besar kesempatannya mengembangkan penyakit jantung
atau menderita serangan jantung atau stroke.
2.
Penyakit paru
Risiko terkena pneumonia, emfisema dan
bronkitis kronis meningkat karena merokok. Penyakit ini sering disebut sebagai
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Penyakit paru-paru ini dapat berlangsung dan
bertambah buruk dari waktu ke waktu sampai orang tersebut akhirnya meninggal
karena kondisi tersebut. Orang-orang berumur 40 tahun bisa mendapatkan emfisema
atau bronkitis, tapi gejala biasanya akan*jauh lebih buruk di kemudian hari, menurut
American Cancer Society.
3. Kanker paru dan kanker lainnya
Kanker paru2 sudah lama dikaitkan dg bahaya
rokok, yang juga dapat menyebabkan terhadap kanker lain seperti dari mulut,
kotak suara atau laring, tenggorokan dan kerongkongan. Merokok juga dikaitkan
dengan kanker ginjal, kandung kemih, perut pankreas, leher rahim dan kanker
darah (leukemia).
4. Diabete
Merokok meningkatkan resiko terjadinya
diabetes, menurut Cleveland Clinic. Rokok juga bisa naik menyebabkan komplikasi
dari diabetes, seperti penyakit mata, penyakit jantung, stroke, penyakit
pembuluh darah, penyakit ginjal dan masalah kaki.
5. Impotensi
Rokok merupakan faktor resiko utama untuk
penyakit pembuluh darah perifer, yang mempersempit pembuluh darah yang membawa
darah ke seluruh bagian tubuh. Pembuluh darah ke p3nis kemungkinan juga akan
terpengaruh karena merupakan pembuluh darah yg kecil & dapat mengakibatkan
disfungsi ereksi/impoten.
6. Menimbulkan Kebutaan
Seorang yang merokok menimbulkan meningkatnya
resiko degenerasi makula yaitu penyebab kebutaan yang dialami orang tua. Dalam
setudi yg diterbitkan dalam 'Archives of Ophthalmology' pada tahun 2007
menemukan yaitu orang merokok empat kali lebih mungkin dibanding orang yang
bukan perokok untuk mengembangkan degenerasi makula, yg merusak makula, pusat
retina, dan menghancurkan penglihatan sentral tajam.
7. Penyakit mulut
Penyakit mulut yang disebabkan oleh
rokok antara lain kanker mulut, kanker leher, penyakit gigi, penyakit pada gigi
dan nafas.
8. Gangguan Janin
Merokok berakibat buruk terhadap kesehatan
reproduksi dan janin dalam kandungan dan kehamilan, termasuk
infertilitas (kemandulan), keguguran, kematian janin, bayi lahir berberat badan
rendah, dan sindrom kematian mendadak bayi.
9. Gangguan Pernafasan
Merokok meningkatkan risiko kematian karena
penyakit paru kronis hingga sepuluh kali lipat. Sekitar 90% kematian karena
penyakit paru kronis disebabkan oleh merokok.
KESIMPULAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar