Rabu, 21 Mei 2014

BAHAYA ROKOK BAGI MASYARAKAT



LATAR BELAKANG
Bahaya Merokok Bagi Masyarakat Indonesia
Merokok adalah bagian dari keseharian sebagian besar masyarakat dunia, terutama masyarakat di Negara berkembang seperti Indonesia. Merokok juga telah menjadi gaya hidup bagi masyarakat kita, baik pria atau wanita, dewasa atau remaja, bahkan segelintir anak di bawah umur telah mengenal rokok di usia mereka yang masih belia.
Tanpa mereka sadari, gaya hidup yang mereka anggap keren, macho, cool, dewasa dan sebagainya itu memiliki dampak buruk yang sangat besar bagi kesehatan mereka. Selain itu, merokok dapat menyebabkan kematian yang bisa datang kapan saja karena berbagai penyakit yang disebabkan oleh rokok itu sendiri. Baik bagi perokok aktif maupun perokok pasif.
Apa yang menyebabkan remaja – remaja Indonesia bahkan anak – anak yang masih belia itu termotivasi menjadi perokok pemula? Ternyata yang menjadi penyebab adalah gencarnya iklan, promosi dan sponsor rokok yang sangat mempengaruhi motivasi generasi muda untuk perokok pemula dan harganya yang masih bisa dijangkau oleh mereka.
Saat ini Indonesia masih menjadi negara ketiga dengan jumlah perokok aktif terbanyak di dunia 61,4 juta perokok setelah Cina dan India sekitar 60 persen pria dan 4,5 persen wanita di Indonesia adalah perokok. Sementara itu, perokok pada anak dan remaja juga terus meningkat 43 juta dari 97 juta warga Indonesia adalah perokok pasif.
Tingginya jumlah perokok aktif tersebut berbanding lurus dengan jumlah non-smoker yang terpapar asap rokok orang lain (second hand smoke) sebanyak 97 juta penduduk Indonesia sebanyak 43 juta anak-anak, diantaranya 11,4 juta diantaranya berusia 0-4 tahun.



MATERI
“Rokok”
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung (walaupun pada kenyataannya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi)
Rokok memiliki banyak kandungan zat – zat berbahaya, Berikut adalah beberapa bahan kimia yang terkandung di dalam rokok :
§  Nikotin, kandungan yang menyebabkan perokok merasa rileks
§  Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya bersifat karsinogenik.
§  Sianida, senyawa kimia yang mengandung kelompok cyano.
§  Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak berwarna.
§  Cadmium, sebuah logam yang sangat beracun dan radioaktif.
§  Metanol (alkohol kayu), alkohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil alkohol.
§  Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang paling sederhana.
§  Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsur-unsur tertentu.
§  Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
§  Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
§  Arsenik, bahan yang terdapat dalam racun tikus.
§  Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil dan motor.
Itu hanyalah sedikit dari kandungan zat kimia yang ada di dalam rokok, dari seluruh zat – zat yang ada akan muncul berbagai penyakit yang sangat mengerikan.
Berikut adalah beberapa penyakit yang ditimbulkan merokok :
1.      Penyakit jantung
Rokok menimbulkan aterosklerosis atau terjadi pengerasan pada pembuluh darah. Kondisi ini merupakan penumpukan zat lemak di arteri, lemak dan plak memblok aliran darah dan membuat penyempitan pembuluh darah. Hal ini menyebabkan penyakit jantung.
Jantung harus bekerja lebih keras dan tekanan ekstra dapat menyebabkan angina atau nyeri dada. Jika satu arteri atau lebih menjadi benar-benar terblokir, serangan jantung bisa terjadi. Semakin banyak rokok yang dihisap dan semakin lama seseorang merokok, semakin besar kesempatannya mengembangkan penyakit jantung atau menderita serangan jantung atau stroke.

2.      Penyakit paru
Risiko terkena pneumonia, emfisema dan bronkitis kronis meningkat karena merokok. Penyakit ini sering disebut sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Penyakit paru-paru ini dapat berlangsung dan bertambah buruk dari waktu ke waktu sampai orang tersebut akhirnya meninggal karena kondisi tersebut. Orang-orang berumur 40 tahun bisa mendapatkan emfisema atau bronkitis, tapi gejala biasanya akan*jauh lebih buruk di kemudian hari, menurut American Cancer Society.

3. Kanker paru dan kanker lainnya
Kanker paru2 sudah lama dikaitkan dg bahaya rokok, yang juga dapat menyebabkan terhadap kanker lain seperti dari mulut, kotak suara atau laring, tenggorokan dan kerongkongan. Merokok juga dikaitkan dengan kanker ginjal, kandung kemih, perut pankreas, leher rahim dan kanker darah (leukemia).

4. Diabete
Merokok meningkatkan resiko terjadinya diabetes, menurut Cleveland Clinic. Rokok juga bisa naik menyebabkan komplikasi dari diabetes, seperti penyakit mata, penyakit jantung, stroke, penyakit pembuluh darah, penyakit ginjal dan masalah kaki.

5. Impotensi
Rokok merupakan faktor resiko utama untuk penyakit pembuluh darah perifer, yang mempersempit pembuluh darah yang membawa darah ke seluruh bagian tubuh. Pembuluh darah ke p3nis kemungkinan juga akan terpengaruh karena merupakan pembuluh darah yg kecil & dapat mengakibatkan disfungsi ereksi/impoten.

6. Menimbulkan Kebutaan
Seorang yang merokok menimbulkan meningkatnya resiko degenerasi makula yaitu penyebab kebutaan yang dialami orang tua. Dalam setudi yg diterbitkan dalam 'Archives of Ophthalmology' pada tahun 2007 menemukan yaitu orang merokok empat kali lebih mungkin dibanding orang yang bukan perokok untuk mengembangkan degenerasi makula, yg merusak makula, pusat retina, dan menghancurkan penglihatan sentral tajam.



7. Penyakit mulut
Penyakit mulut yang disebabkan oleh rokok antara lain kanker mulut, kanker leher, penyakit gigi, penyakit pada gigi dan nafas.

8. Gangguan Janin
Merokok berakibat buruk terhadap kesehatan reproduksi dan janin dalam kandungan dan kehamilan, termasuk infertilitas (kemandulan), keguguran, kematian janin, bayi lahir berberat badan rendah, dan sindrom kematian mendadak bayi.

9. Gangguan Pernafasan
Merokok meningkatkan risiko kematian karena penyakit paru kronis hingga sepuluh kali lipat. Sekitar 90% kematian karena penyakit paru kronis disebabkan oleh merokok.


KESIMPULAN
            Begitu banyak kerugian yang didapat oleh seorang pecandu rokok, baik untuk dirinya maupun lingkungan sekitarnya. ini merupakan suatu hal yang sangat memperhatinkan, sebab selain dapat merugikan diri sendiri dan orang lain serta lingkungan sekitar, merokok juga dapat menyebabkan kerusakan dibagian dalam organ tubuh si pecandu rokok dan juga dapat mencemari udara di sekitar pencandu rokok.

Peninggalan Sejarah Pra-aksara dan Aksara



Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas berkat limpahan rahmatnya. Kami bisa membuat karya ilmiah ini tanpa hambatan besar. Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Martina selaku pembimbing kami dalam membuat karya ilmiah ini dan kepada teman – teman setim yang berkerja keras untuk membuat karya ilmiah ini.
Adapun tujuan kami membuat karya ilmiah ini adalah dalam rangka memenuhi tugas Bahasa Indonesia yang diasuh oleh beliau. Kami berharap semoga karya ini bisa menambah wawasan teman – teman, terutama teman – teman SMA Negeri 2 Pontianak.

Pontianak, 17 November 2013


Tim Penulis


Daftar isi                                                                                                                                                              halaman
Kata Pengantar                                                                                                                                                                      2
Bab I
1.       Latar Belakang                                                                                                                                         4
2.       Rumusan masalah                                                                                                                                 5
3.       Tujuan penulisan                                                                                                                                   5
4.       Ruang lingkup pembatas masalah                                                                                                   5
5.       Landasan teori                                                                                                                                        5
6.       Sumber data                                                                                                                                            5
7.       Metode dan Teknik Pengumpulan Data                                                                                       5
8.       Sistematika penulisan                                                                                                                          5
Bab II
1.       Pengertian sejarah                                                                                                                                7    
2.       Pengertian sejarah kebudayaan                                                                                                                      7
3.       Bentuk peradaban dan kehidupan pada zaman sejarah                                                        7
4.       Peninggalan sejarah                                                                                                                             9
Bab III
1.       Kesimpulan                                                                                                                                             11
2.       Saran                                                                                                                                                          11
Daftar pustaka                                                                                                                                                       12
BAB I
Pendahuluan

A.      Latar belakang
Indonesia adalah sebuah Negara yang terdiri dari beribu – ribu pulau, sehingga memiliki berbagai macam peninggalan sejarah dan peninggalan budaya masa lampau yang harus dijaga. Baik berupa bentuk fisik dan bentuk non-fisik. Kata budaya berasal dari kata Sanskerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal. (Effendhie, 1999:1)
Sementara itu, pakar Antropologi menggunakan istilah kebudayaan dengan dua cara, yaitu dalam pengertian umum dan pengertian khusus. Penggunaan kata kebudayaan dalam pengertian umum untuk menunjukkan apa saja yang diperoleh manusia dengan belajar dan pengembangannya dalam pengetahuan, kelembagaan, kebiasaan, keterampilan dan sebagainya. Adapun dalam pengertian khusus, istilah kebudayaan digunakan untuk menunjukkan bentuk kehidupan secara total dari anggota – anggota suatu kelompok atau komunitas tertentu (Effendhie, 1999:2)
Dari pandangan beberapa ilmuwan, Koentjaranigrat merumuskan tujuh unsur kebudayaan. Dengan memperhatikan unsur kebudayaan yang pertama kali dikuasai manusia adalah bahasa. Ketujuh unsur kebudayaan tersebut dapat diurutkan sebagai berikut.
1.       Bahasa (bahasa lisan dan tertulis)
2.       Sistem peralatan dan perlengkapan hidup manusian atau system teknologi (alat – alat produksi, distribusi, dan transportasi, wadah dan tempat – tempat untuk menyimpan, makanan dan minuman, pakaian dan perhiasan, tempat berlindung dan perumahan, serta sejata)
3.       Sistem mata pencaharian hidup atau sitem ekonomi (berburu dan meramu, perikanan, bercocok tanam, pertenakan, serta perdagangan);
4.       Sistem kemasyarakatan atau organisasi social (kekerabatan, sistem kesatuan hidup, asosiasi dan perkumpulan-perkumpulan, serta sistem kenegaraan);
5.       Sistem pengetahuan (pengetahuan tentang flora dan fauna; tentang waktu, uang, dan bilangan; serta pengetahuan tentang tubuh manusia dan perilaku antarsesama manusia);
6.       Sistem religi (sistem kepercayaan, sistem nilai dan pandangan hidup, komunitas keagamaan, serta upacara keagamaan); dan
7.       Kesenian (seni patung, relief, lukis, gambar, rias, vocal, instrumental, kesusastraan, dan drama). (Effendhie, 1999:4)
Ketujuh budaya itu adalah nilai – nilai yang selalu melekat di masyarakat Indonesia sejak dulu, namun seiring perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi. Banyak muda – mudi Indonesia yang mulai melupakannya. Karena itu kami membuat karya ini agar teman – teman kembali mengingat dan menjaga baik nilai – nilai budaya maupun peninggalan sejarah kebudayaan negeri pertiwi.

B.      Rumusan Masalah
1.       Apa itu sejarah?
2.       Apa itu sejarah kebudayaan?
3.       Bagaimana peradaban dan kehidupan pada zaman sejarah?
4.       Apa saja peninggalan bersejarah?

C.      Tujuan Penulisan
1.       Memahami pengertian sejarah
2.       Memahami pengertian sejarah kebudayaan
3.       Memahami kehidupan pada zaman sejarah, baik pada zaman praaksara maupun aksara
4.       Mengetahui, menjaga, dan melestarikan peninggalan bersejarah, baik dari zaman praaksara maupun aksara, ataupun peninggalan kebudayaan di Indonesia

D.      Ruang Lingkup Pembatas Masalah
Kami membatasi masalah – masalah yang ada di atas sebagai berikut.
1.       Pengertian sejarah
2.       Pengertian sejarah kebudayaan
3.       Peradaban dan kehidupan pada zaman praaksara dan aksara, pada zaman aksara kami membatasi hanya penyebaran agama hindu-budha.
4.       Hanya menyebutkan peninggalan – peninggalan pada zaman praaksara maupun aksara, baik dari bangunan maupun budaya.

E.       Landasan Teori
Landasan teori kami berdasarkan dari fakta – fakta dan teori – teori yang ada dalam sumber data kami.

F.       Sumber Data
Sumber data kami berasal dari buku – buku yang kami baca dan kami pinjam dari perpustakaan, atau buku milik pribadi.

G.     Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode dan teknik yang kami gunakan adalah meringkas dan mencatat inti dari paragraph sumber data kami.

H.      Sistematika Penulisan
Sistimatika ini terdiri dari tiga bab. Bab pertama yang berupa pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, ruang lingkup pembatasan masalah, landasan teori, sumber data, metode dan teknik pengumpulan data, serta sistematika penulisan. Bab kedua berisi pembahasan yang membahas masalah pengertian sejarah dan sejarah kebudayaan, bentuk perdaban dan kehidupan pada zaman sejarah,  beserta peninggalan sejarah. Sementara bab ketiga berisi kesimpulan dan juga saran.
BAB II
Pembahasan

A.      Pengertian Sejarah
Kata sejarah dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu, dan bahasa Melayu mengambil alih dari kata Arab: “Syajarah”. Ada banyak kemungkinan pengertian dari kata ini, yaitu: pohon, keturunan, asal usul, bahkan dapat disamakan dengan pengertian silsilah, riwayat, babad, tarikh dan tambo. (Giyono, 2004:2)
Dalam bahasa Inggris, sejarah disebut sebagai “history” yang dapat diartikan sebagai, sesuatu yang telah berlalu, suatu peristiwa atau suatu kejadian. Kata “history” sendiri berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti : pengetahuan yang diperoleh dari suatu penyelidikan. Atau jika diperluas pengertiannya menjadi ilmu yang berusaha menentukan dan mewariskan pengetahuan. (Giyono, 2004:2)
Sedangkan menurut sebuah ensiklopedia terkemuka, New American Encyclopedia, disebut bahwa, sejarah meliputi kegiatan manusia yang berhubungan dengan peristiwa – peristiwa tertentu, ditempatkan dalam relasi kronologis antara yang satu dengan yang lan. . (Giyono, 2004:2)

B.      Pengertian Sejarah Kebudayaan
Sejarah kebudayaan merupakan cabang atau spesialisasi dari ilmu sejarah yang secara khusus mempelajari perkembangan kebudayaan dari waktu ke waktu dari masa lampau, atau lebih umum dapat dirumuskan bahwa sejarah kebudayaan adalah sejarah dari segala aspek kebudayaan dan kehidupan manusia

C.      Bentuk Peradaban dan Kehidupan Pada Zaman Sejarah
Zaman sejarah terbagi atas dua zaman, yaitu prasejarah atau yang lebih kita kenal dengan sebutan praaksara dan zaman sejarah yang kita kenal dengan sebutan aksara.

1.       Zaman Praaksara
Zaman praaksara adalah zaman dimana manusia purba belum mengenal tulisan, sehingga kehidupan mereka masih sangat sederhana. Menurut Machmoed Effendhie dalam bukunya yang berjudul Sejarah Budaya, zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman batu dan zaman logam.
a.       Zaman Batu (Berburu dan Meramu)
Pada zaman ini ditandai dengan penggunaan alat – alat berburu dan rumah tangga yang semuanya terbuat dari batu. Pada zaman itu logam belum dikenal tetapi alat – alat lain yang terbuat dari kayu dan bambu kemungkinan sudah dipergunakan. (Effendhie, 1999:12)
Zaman batu masih dirinci lagi ke dalam tiga zaman, yaitu zaman batu tua atau paleolithikum, zaman batu madya atau mesolithikum, dan zaman batu muda atau neolithikum. (Effendhie, 1999:12-13)
Pada zaman batu tua bentuk peradabannya masih sangat sederhana. Alat – alat untuk berbutu dan alat – alat untuk menunjang kehidupannya terbuat dari batu yang dikerjakan secara kasar dan tidak diasah. Manusia masa itu belum memiliki tempat tinggal yang tetap. Mata pencaharian orang pada waktu itu dengan berburu dan meramu, yaitu berburu binatang atau ikan dan meramu daun – daunan yang dapat di makan. (Effendhie, 1999:13)
Pada zaman batu tengah, sebagian orang – orangnya sudah bertempat tinggal di goa – goa atau d pinggir pantai. Alat – alat yang digunakan masih sama dengan alat pada zaman batu tua tetapi pembuatannya lebih halus. Mata pencaharian orang – orang pada waktu itu hidupnya juga berburu, menangkap ikan dan mengumpulkan makanan dari buah – buahan, umbi – umbian dan lain – lain (berburu tingkat lanjut). (Effendhie, 1999:13)
Pada zaman batu muda orang sudah mulai bertepat tinggal menetap dan bercocok tanam. Alat – alat batu sudah diasah dan semakin halus. Mereka sudah pandai membuat tembikar dan menenun. (Effendhie, 1999:13)

b.      Zaman Logam (Bercocok Tanam Tingkat Lanjut dan Perundagian)
Pada zaman ini alat – alat yang terbuat dari logam digunakan untuk menunjang keperluan hidupnya. Mereka sudah\ menguasai teknik peleburan dan pencetakan logam. Penguasaan teknik peleburan dan pencetakan menunjukkan bahwa kebudayaan mereka sudah lebih maju dibandingkan dengan zaman batu. Zaman logam meliputi zaman tembaga, zaman perunggu dan zaman besi. (Effendhie, 1999:13)

2.       Zaman Aksara
Zaman aksara adalah zaman dimana manusia purba telah mengenal tulisan, dan zaman di aksara yang akan kami hanya satu, yaitu:
a.       Zaman Hindu-Budha
Masa pengaruh India di Indonesia oleh para ahli sering disebut dengan istilah masa manusia kuna. Masa Indonesia kuna ini ditandai dengan masuknya pengaruh budaya India yang kemudian bertemu dengan kebudayaan asli Indonesia. (Effendhie, 1999:53)
Pada dasarnya masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha d Indonesia dibawa oleh para pedagang. Baik pedagang india yang datang ke Indonesia maupun para pedagang Indonesia yang datang berlayar ke India. Tetapi di lain pihak, terdapat beberapa teori tentang penyebaran agama Hindu di Indonesia, diantaranya sebagai berikut:
v  Teori Waisya
Menurut N.J. Krom proses terjadinya hubungan antara India dan Indonesia karena adanya hubungan perdagangan. Pedapat Krom tersebut didasarkan penelaah dia pada proses Islamisasi di Indonesia yang dilakukan oleh para pedagang Gujarat. Bukan hal yang mustahil, proses masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia dilakukan dengan cara yang sama. (Rubiyanto,2006:2)

v  Teori Ksatria
Para Ksatria membantu raja – raja pribumi untuk memperluas wilayah mereka, sebagai hadiah mereka menyerahkan putri mereka untuk dinikahkan. Kemudian mereka membangun koloni tersendiri yang berkembang menjadi kerajaan. (Rubiyanto,2006:3)

v  Teori Brahmana
Para pedagang India datang ke Indonesia sebagian besar berasal dari kalangan masyarakat biasa sehingga tidak muncul pengaruh budaya yang membawa perubahan – perubahan dalam bidang ketatanegaraan dan keagamaan di Indonesia. Sebaliknya telah terjadi perubahan – perubahan kebudayaan dan keagamaan di Indonesia. (Rubiyanto,2006:4)

v  Teori Arus Balik
Menurut teori ini yang pertama kali datang ke Indonesia adalah mereka yang memiliki semangat untuk menyebarkan Hindu-Budha, yaitu para intelektual yang ikut menumpang kapal – kapal dagang. Setelah tiba di Indonesia, mereka menyebarkan agamanya. (Rubiyanto,2006:4)

D.      Peninggalan Sejarah
Ø  Zaman Praaksara
§  Kapak persegi
§  Kapak corong
§  Moko
§  Nekara
§  Perhiasan – perhiasan yang terbuat dari besi

Ø  Zaman Aksara
·         Prasasti
·         Candi
·         Yupa

Ø  Peninggalan kebudayaan
ü  Rumah adat
ü  Wayang
ü  Lagu daerah
ü  Didong
ü  Wor
ü  Tari Rakyat


Bab III
Kesimpulan dan Saran

1.     Kesimpulan
Indonesia adalah negeri yang memiliki banyak kebudayaan serta peninggalan – peninggalan yang sudah seharusnya dijaga dan dilestarikan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya peninggalan – peninggalan yang dimiliki Indonesia.

2.     Saran
Sebaiknya kita menjaga dan melestarikan peninggalan – peninggalan kita, terutama warisan kebudayaan. Agar peninggalan – peninggalan itu tidak hanya menjadi cerita belaka bagi generasi mendatang.


Daftar Pustaka
Pratiwi. A.E. 1999, Sejarah Budaya. Pontianak. Depatermen Pendidikan dan Kebudayaan.
Saraswati, Nabilla. 2006, Buku Ajar SEJARAH Program IPS. Pontianak. CITRA PUSTAKA.
Anggraini. Ria. 2004, Modul SEJARAH untuk SMA kelas X. Pontianak. Tim MGMP & Kelompok Kerja Pengembangan Kurikulum Sejarah SMA DKI Jakarta.