Selasa, 17 Desember 2013

Penghancuran Mangekyou

Hari Sabtu ~Pulang Sekolah~

Nitsuki: “Senin libur~” (lempar tas ke atas meja belajar)
Ringo: “Sama” (duduk sambil menonton tv + ngemil *Rin! Itu cemilan siapa coba?!*)
Nitsuki: “Hihihi... Rin~ kau menginap ya? Nanti sore kita pergi” (mulai guling – guling di atas kasur)
Ringo: “Menginap? O.k” (sweetdrop ngeliat Nitsuki) “Tapi kita pergi kemana?”
Nitsuki: “Ke altar, di sana kan sepi. Aku udah sms Natsu buat ke sana nanti sore” (nunjukin sms sambil tengkurap & meluk guling)
Ringo: “Hai’ Joou-sama”
Nitsuki: “Jangan panggil aku ‘Joou-sama’ lagi!” (cemberut + ngelempar guling ke Ringo)
Ringo: “Hahaha” (menghindar)

~Sorenya~
Nitsuki: (Membuka portal, langsung menuju altar) Na~ tsu~ ki~ chan~ (lari ke arah Natsuki)
Natsuki: “Aaaarghh! Dafuq!!”
Nitsuki: “Natsu? Doushite?”
Natsuki: “Senin gak jadi libur~!!”
Nitsuki: “Apa??!!!”
Natsuki: “Serius, pesan berantai dari kepsek” (nunjukin sms)
Nitsuki: “D-“ (tiba – tiba hp bunyi) “Apaan lagi nih?!” (baca sms)
Ringo: (baru nyusul Nitsuki, dan langsung mengambil jarak) ‘Feel bad...’
Nitsuki: “DASAR SEKOLAH PHP!!!!!” (darking dan ngelempar hp, hp nabrak dinding, layarnya retak *Nak....*)
Ringo: (baca sms di hp-nya) “Aku juga sekolah” (ngambil bola kristal dan menerawang) “Tapi gak buat apa – apa dan itu artinya santai” (tersenyum riang)
Nitsuki & Natsuki: (saling bertukar pandangan mata, lalu bad mood barengan)
Ringo: ‘Hawanya gak enak banget’ (menghela nafas *salah siapa coba?*) “Udah, besok latihan theater kan?”
Nitsuki: “Oh iya! Jam 10 pagi!”
Natsuki: “Hell yeah!”

Keesokan harinya ~Minggu~

Nitsuki: “Rin! Kita pergi!”
Ringo: “Hai’ aneki”
Nitsuki: (ngeluarin sepeda lalu naik) “Biar kubonceng”
Ringo: T.T “Emang mampu? Kenapa gak pake portal aja?”
Nitsuki: (menghela nafas lalu narik Ringo ke boncengan) “Ngemat tenaga sekalian olahraga”
Ringo: “Bukan modus diet biar nanti keliatan lebih langsing di mata si ‘itu’?” *Ringo~*
Nitsuki: “Kau mau kulempar ke tengah jalan?” (death glare Ringo)
Ringo: (meluk pinggang Nitsuki) “Enggak, ayo nanti telat”

~Mangekyou School~
Nitsuki: (markir sepeda dengan nafas gak beraturan) “Sampai~ Rin, kau berat”
Ringo: “Aku cuma 43 kg kok”
Nitsuki: “Aku 41 kg bego! Pulang nanti boncengin aku”
Ringo: “Hai’~” (menghela nafas) ‘Siapa suruh ngebonceng aku?’

Skip time, latihan berkelompok
Nitsuki: “Oh ya, kudengar kau punya pacar baru. Selamat ya~ ganteng lagi~”
Miu: “Siapa dulu dong~”
Nitsuki: ”Apa kau tahu siapa mantannya yang dulu?”
Miu: (heran) “Eh? Siapa?”
Nitsuki: (mengambil pisau di sakunya dan menusuk dada Miu, kemudian dia memandang dingin tubuh yang jatuh) “Kucing garong...” (menatap pisau yang dia pegang, tidak lama kemudian tersenyum) “Fufufu... haha... ahahahahahahahaha!! Hahahahahahahahaha!!”
Ami: “Eh, aku lu - (melihat Miu yang tergeletak bersimbar darah) KYAAAAAA!!”
Nitsuki: “Ahahahahaha... hahahahahahaha!!”
Ami: “Nitsu... jangan bilang kau yang membunuh Miu!!”
Nitsuki: “Memang aku yang membunuhnya”
Ami: “Tapi kenapa?! Bukankah dia teman kita... bukankah kita berteman???!!!”
Nitsuki: “Heh, teman? Dia itu kucing garong!”
Ami: “Jadi kau mau apa sekarang?!!”
Nitsuki: ‘Berisik...’ (maju dan menancapkan pisaunya di dada Ami) “Itu mauku” (memandang kedua mayat itu dengan sinis) “Kucing garong seperti itu mau kau bela? heh” (melempar pisaunya dan keluar panggung)
(A/N: dialog ini adalah dialog drama)

Skip time ~Pulang~
Nitsuki: “Hahaha... ahahahaha! Aku tidak menyangka kalau sisi ‘itu’-ku bakalan keluar hahahaha!”
Natsuki: “Aku tidak bisa membayangkan kalau Venomania dan Aspros melihat sisi ‘itu’mu, mungkin mereka akan pingsan, atau lebih baiknya lagi mereka berdua akan bekerja sama untuk membunuhmu”
Nitsuki: “Aku bisa saja membunuh mereka, Aspros jangan ditanya lagi. Masalah Venomania? Kurasa itu akan menjadi masalah gampang”
Ringo: (sweetdrop) ‘Katanya suka...’
Nitsuki: “Itu namanya ‘melindungi diri’ Rin~ apa kau mau mati sekarang?”
Ringo: “Tidak” (memandang ke arah lain)

Senin ~Mangekyou School~

Kelas 2-C
Nitsuki: (duduk di bangkunya sambil menghempas tasnya) “Jadi, kita mau buat apa di sekolah php ini?” (ngeluarin laptop)
Shiryuu: “Gak tau, btw Nitsuki. Pinjam laptopnya”
Nitsuki: (death glare Shiryuu) “Coba saja kau ambil, akan kupastikan kedua tanganmu hilang”
Shiryuu: (mundur perlahan) ‘Lagi pms?’
Nitsuki: (ngelempar Shiryuu pake kabel laptop yang digulung) “Dasar” (ngeletak laptop di atas mejanya) “Pake sana”
Seiya + Touma: (lempar – lempar alat tulis)
Shiryuu: ‘Perempuan aneh...’
Nitsuki: “Sekali lagi kau berfikir seperti itu, akan kubunuh kau” *kelewatan sensi neng*
Shiryuu: (ngeliat Sisyphus mojok bareng El Cid)
“Pengumuman kepada murid kelas 11, jam pertama dan kedua kosong, tolong kalian belajar dengan serius dan jangan ada yang keluar kelas”
Nitsuki: (darking, aura hitam kebiru – biruan pekat udah keluar)
All: (cuek, kecuali Tenma yang baru pertama kali ngeliat Nitsuki kayak gitu)
Nitsuki: (membuat portal) “Aku mau keluar dulu”
Kiki: “Tapi kita dilarang keluar kelas, Nit-chan”
Nitsuki: “Aku tidak keluar kelas” (masuk ke portal dan menghilang)
Kiki: “Ano... kok Nit-chan rasanya agak beda?”
All (-Tenma & Kiki): (cuek)
Kiki: (ngelempar kartu ke mereka semua) “Bagaimana menurutmu, Tenma-kun?”
Tenma: (mengangkat bahu) “Baru pertama kali aku melihatnya seperti itu”

~Somewhere~
Aoi: (melihat ke langit dari tepi jendela)
Nitsuki: (membanting pintu sambil menghentakkan kakinya) “Aoi!!”
Aoi: (menatap Nitsuki dengan sedikit terkejut) “Nitsuki?” (mendekati Nitsuki dan memeluknya) “Kelihatannya kau sedang bad mood”
Nitsuki: (menyandarkan kepala ke dadanya) “Bagaimana kalau kita ‘sedikit’ menghancurkan sekolahku?”
Aoi: “Maksudmu?”
Nitsuki: “Sekolah php itu, lebih baik musnah saja dari dunia ini”
Aoi: “Jadi~ kau mau meminta bantuanku untuk menghancurkan Mangekyou?”
Nitsuki: (mengangguk) “Bersama Hades dan Iriina”
Hades: “Seharusnya kau memanggilku ‘Hades-sama’ manusia fana”
Nitsuki: “Aku tidak memiliki kewajiban itu, aku bukan Veren”
Hades: “Huh”
Aoi: “Sudahlah, kita sedang bosan. Dan gadisku menawarkan hiburan untuk kita”
Hades: “Kau benar, ini kesempatan besar untuk memusnahkan para saint sialan itu dan menguasai dunia”
Iriina: “Dan kesempatanku untuk membalas dendam juga”
Nitsuki: “Fufufu~ kalau kalian semua setuju, kita pergi sekarang” (membuka portal)
All: (memasuki portal itu dan menghilang)

Mangekyou School ~Halaman depan kelas 2-E~
Iriina: “Elluka! Keluar kau!! Hadapi aku sekarang juga!!”
Elluka: (keluar kelas dan melompat ke lapangan) “Iriina, mau apa kau kemari”
Iriina: “Aku mau nyawamu!” (menyerang Elluka)
Dalam sekejab, terjadi battle Elluka Vs Iriina
Hades: “Heh” (mengeluarkan cosmonya)
Aoi: “Kau mau mulai dari mana, sayang?”
Nitsuki: “Kau bakar ruang waka lalu aku hancurkan bangunan yang lain, dan jangan panggil aku ‘sayang’ atau kusetrum kau”
Aoi: “Sepertinya menarik”
Nitsuki: (terbang ke langit, kemudian mengangkat kedua tangannya) “Capricorn Noble Shock!!” (menghancurkan bangunan yang masih setengah jadi sambil menyeringai)

Kelas 2-C
Shion: “Hades” (duduk tegak sambil menatap arah pintu dengan waspada)
Veren: “Ada Hades-sama di sini”
Seiya & Touma: (berhenti ngelempar – lempar semua barang yang ada di kelas) “Apa yang dia cari di sini?”
Shiryuu: (berhenti memainkan laptop Nitsuki) “Dia mencari mati”
Kiki: “Dan Nit-chan masih belum pulang”
Natsuki: “Tidak, dia ada di luar”
El Cid: “Cosmo Nitsuki terasa sangat aneh”
All: (keluar kelas)
Natsuki: “Aneki!!” (terkejut saat melihat petir violet raksasa menghancurkan ruangan – ruangan kelas kosong dan gedung sebrang kelas mereka)
Touma: “Dia berkhianat”
Gammon: “Kau baru tahu kalau dia itu pengkhianat?” (berdiri di samping Natsuki)
El Cid: “Mustahil Nitsuki berkhianat! Kami, para Capricorn sangat setia kepada teman dan pasangan kami!”
Sisyphus: “Oh ya?”
El Cid: “Itu benar” (tersenyum penuh percaya diri) “Aku yakin dia memiliki suatu rencana”

Depan kelas 2-E
Rilliane: “Apa yang gadis itu lakukan dengan Aoi? Apa dia tidak tahu kalau Aoi itu milikku?”
Alexiel: “Nitsuki-san itu tunangan Aoi-san” (sweatdrop)
Gumillia: “Apa maksudmu?”
Rilliane: (menunjuk Nitsuki dengan kipasnya)
Gumillia: “Dasar, kau yang naksir sama tunangan orang lain”
Venomania: “Apa? Ternyata...”
Gumillia: “Dia itu milik orang lain” (tersenyum kecil) “Kasihan, salah satu ‘calon’mu direbut orang lain”
Nitsuki: “Aku dengar tau” (menjitak Gumillia dan menatap Rilliane) “Ne, Rilliane-chan. Kalau kau mau Aoi, ambil saja. Aku dengan dia udah lama putus kok”
Rilliane: “Benar?”
Nitsuki: “Buat apa juga aku bohong? Lagipula aku...” (berjalan ke samping Venomania dan memeluk lengannya dengan wajah yang sedikit memerah)
Venomania: (tersenyum)
Nitsuki: (mengeratkan pelukannya sambil menatap pertarungan Elluka dan Iriina)
Gumillia: “Dasar”

Depan kelas 2-C
Touma: (mengetuk bahu Natsuki) “Nitsuki dengan Venomania” (menunjuk ke arah kelas 2-E)
Natsuki: “Eh?” (mandang depan kelas 2-E) “Oh, biarkan saja”
Gammon: (hendak ke depan kelasnya) “T-”
Natsuki: (menarik rambut Gammon dan menunjuk Aoi yang sedang menonton battle Elluka dan Iriina sambil memainkan api yang membakar ruang waka)
Gammon: (melompat turun ke lapangan dan berlari ke arah Aoi)
Natsuki: (menghela nafas)

Di dekat ruang waka
Gammon: “KAU!! APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI???!!!!” (meraung sambil mengacungkan katana-nya kepada Aoi)
Aoi: (mengacuhkan Gammon sambil memandang ruang waka yang terbakar)
Gammon: “Kemari, lawan aku” (menempelkan ujung katana ke lehernya)
Aoi: (menatap Gammon sambil menyeringai) “Kebetulan aku senggang” (mengeluarkan pedangnya)
Aaaaaand~~~ battle Aoi Vs Gammon pun terjadi

Di depan kelas 2-E
Venomania: “Kenapa Gammon melawan dia?”
Nitsuki: “Karena Aoi menculik Matsumono-chan dan nyaris membuatnya kehilangan sesuatu”
Venomania: “Dan kau?”
Nitsuki: (mencubit lengan Venomania sambil memerah) “Coba jelaskan apa maksudmu bertanya seperti itu?”
Venomania: (tersenyum sambil menahan tangan Nitsuki yang mencubitnya)
Nitsuki: (menenggelamkan wajahnya yang merah ke dada Venomania sambil bergumam tidak jelas)
Venomania: “Apa?”
Nitsuki: (menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan menatapnya) “Tidak ada apa - apa”

Oh ya, Hades? Saat ini sedang bertarung melawan para saint, satu lawan berapa orang tuh? Masa bodo lah~ Sementara Kiki dan Natsuki tiba-tiba dihadang Majo Sannin (Sae, Kanna, Ruchi).

Natsuki: “Ap—kenapa kalian ada disini!?”
Kiki : “...Heh. Trio nenek sihir, sekarang waktuku balas dendam.” (ngeluarin kartunya)
Sae : “Oh aja. Emang aku pernah ngerebut pacarmu?”
Kiki : “Shun-kun...” (lempar kartunya) “Charon Ring!!”
Sae : “Heh, dasar lemah” (summon jewel bomb) “Enchant Torture!!”

Di depan kelas 2-E
Nitsuki: “Oh, ada trio nenek sihir” (melepas pelukannya dan berjinjit sambil mengecup singkat pipi Venomania) “Ada yang harus kuurus, nanti aku datang lagi” (berjalan namun terhenti dan berbalik) “Dan~ jangan nakal” (kembali berjalan ke depan kelas 2-C)
Siing~
All: (natap Nitsuki & Venomania bergantian)

Di depan kelas 2-C
Nitsuki: “Untuk apa kalian kemari? Kurang kerjaan?”
Ruchi: “Bukan urusanmu”
Nitsuki: “Kebetulan rumahku sedang butuh pembantu”
Ruchi: “Gak level”
Natsuki : “Aneki urus Ruchi, biar Kanna aku yang tanganin. Pengacau Nii-san tuh.”
Nitsuki: “Roger” (baju sekolah terbakar, dan digantikan dengan armor merah) *sayang baju oi!* “Coba tebak apa yang selanjutnya akan terjadi, eh. Mawar busuk?”
Ruchi: “Huh” (summon demon rose)
Nitsuki: (aura hitam makin merajalela) “Ame no Hana” (melempar jarum – jarum petir dan batu – batu tajam)
Ruchi: “Ck!”

Depan kelas 2-E
Gumillia: (melompat turun ke bawah)
Michaella: “Gumillia-chan!” (hendak melompat turun)
Clarith: “Michaella, jangan turun ke sana” (menahan Michaela)
Michaella: ”Tapi...”
Gumillia: “Jangan coba – coba turun ke bawah Michaella!!”
Michaella: “Ukh...”

Sementara itu di depan kelas 2-C
Natsuki: “Jangan ganggu Nii-san lagi!!”
Kanna: “Suka – suka aku dong”
Natsuki : “Gak Aika, gak Fica, gak Kazuki... semuanya aja lo embat!! Asal tau aja, mereka bukan tipe yang bakal tertarik sama cewek super sok jaim kayak lo!!”
Kanna : “Sok jaim, katamu? Halah, bilang aja kau iri saking gak lakunya. Kau selama 5 tahun di Mangekyou gak pernah punya pacar, kan?”
Natsuki : ‘Enak aja, gue udah taken sejak ketemu si Tenshi.’ “Antares Ryuusei Doom!!” (summon meteor)
Kanna : “Empty Shot!!” (ngebentuk tombak angin terus tusukin ke jantung Natsuki)
Natsuki : “Ap—‘Tsk, gawat, kalau gini aku bakal drop lagi!’ Urami no Otakara!!” (ngeluarin Treasure-nya) “Pure Vendetta!!”
Kiki : “Semuanya!! Keluarin Otakara kalian!!”
Back to Hades vs Saints, ternyata teriakan Kiki kedengaran sampai ke sana
Hades : “Yess akhirnya ada pesta vessel (?)!”
Shun : “Hadeeeeeessssssss!!!!! Jangan-jangan ini rencanamu, ya??? Ngebikin mereka semua ngeluarin iblis masing-masing!!!!” (marah-marah sambil loncat-loncat *kawaii~*)
Albafica : “Royal Demon Roses!!”
Hades : “Gak mempan, dasar Saint rendahan.”
Tenma & Seiya : “Pegasus Ryuuseiken!!”
Shun : “Menjauh semua! Nebula Storm!!”
Hades : *nangkis* “Andromeda jahat, nggak mau ikut pesta vesselku!”
Shun : *sweatdrop* “Ya nggak lah, aku nggak mau kau nistain lagi!!”

Di depan kelas 2-C
Nitsuki: (berubah form jadi ‘Dark Angel’ sambil tertawa - tawa) “Hahahaha.... ahahahahahaha... kyahahahahahahaha!!!”
Ruchi: “Dasar gila”
Nitsuki: “Trident Electric!!” (muncul trisula berwarna hitam kebiruan) “Mati! Mati! Mati! Mati!” (menyerang Ruchi dengan bertubi – tubi dengan trisula sambil terbang)
Ruchi: “Cih! Dasar orang gila!” (melihat rambutnya yang kepotong sana – sini gara – gara serangan Nitsuki)
Nitsuki: (mengangkat trisulanya dan menyerang Ruchi dengan api warna – warni *bukan copas dari Aoi, tapi diajarin dia*) “Mati! Mati! Mati! Mati! Ahahahahahahahahahaha!!”
Ruchi: (sibuk menghindar dan madamin api yang kena rambutnya)
Nitsuki : “Aku no Otakara!! (langsung ganti form lagi, tridentnya jadi twin daggers) Clear Homicide!!” (nembakin cahaya orange membabi buta ke segala arah sambil masih ngakak nista)
Ruchi: “Kyaaa!”

Back to Kiki vs Sae—gabung sama Elluka vs Iriina

Sae : “Kau ini bodoh ya... kalau begitu terus, kau sendiri yang akan mati.”
Kiki : “Memangnya masalah buatmu!?”
Sae : (cekik Kiki) “Kalau kau mati, gak ada yang bakal ngelindungin cowok-cowok ganteng itu, kan?”
Kiki : “Ergh...”
Elluka : (nembakin lightball pink ke arah Sae & Iriina)
Iriina : (menghindar) “...Aura siapa ini?”
Shion : (pasang Crystal Wall di sekeliling Mangekyou) “Aquarius!! Selesaikan sekarang!!”
Elluka : “Sudah kubilang aku bukan Saint...” -_-  (summon The Very Amazing Octopus *caranya?* dan nyerang Iriina tanpa ampun)
Iriina : (menghindar, terus kabur)
Kiki : “Five Point... (munculin hologram kartu Spade Ace Beetle, Diamond Jack Peacock, Heart Queen, Clover King, & Albino Joker *parody JAKQ x KR Blade!!*) Royal Straight Flash!!” (nembakin kilat seperti blitz kamera)
Sae : (nutup mata sambil menghindar, terus kabur)
Kiki : “Heh, gak akan ada yang bisa nistain cowok Mangekyou selama Amachi Kiki di sini.”
Elluka : “Thanks pelindungnya, bunga aster.”
Shion : “Maksudnya?”
Kiki : “Shion itu bahasa Jepangnya bunga aster~”
Shion : “Namaku manis banget, ya~” :’3

Hasil Pure Vendetta tadi, ternyata setengahnya direflect Kanna. Jadilah Kanna terlempar ke battle Gammon, jatuh nimpa Aoi (yang langsung ditendang + dilempar Aoi dan Gammon ke dalam parit). Sementara Natsuki terlempar ke battle para Saint, jatuh gak sengaja tackle El Cid, Excaliburnya meleset.

El Cid : “Itte—”
Natsuki : “Hwaa... waruisou, Tou-san!!”
El Cid : “Duh... gak jadi nebas nih.”
Natsuki : “Dakara, waruisou!!”
Albafica : “Udah, lupain soal itu.” -_-
Sisyphus : “Natsuki itu anakmu, Cid?”
-hening sesaat, Tenma cuma bisa jawdrop-
El Cid : “Aku nggak selingkuh!! Sumpah!!! Aku kan cuma milik Shiji-chan!!!”
Sisyphus : *pasang muka ngambek*
Hades : *duduk manis siap dengerin*
Shun : *kasih Hades cemilan*
Hades: *ngemil sambil narik Shun buat duduk dekat dia*
Shun: *narik Ikki*
Ikki : *narik Bronzies yang lain*
Albafica : “Natsuki, nggak apa kan kalau kuceritain yang dulu itu, pas El Cid depresi...”
Natsuki : “...Nah. Waktu itu aku sendiri yang manggil dia Tou-san.”
El Cid : “Udah jelas kan, Shiji-chan? Aku nggak selingkuh, ne.”
Sisyphus : *nodnod* “Eh tunggu... kalo El Cid itu bapaknya, berarti aku—”
All : *speechless*

Balik ke pertarungan Nitsuki Vs Ruchi
Nitsuki: “Ayo teriak terus!!! Mati aja kau sana!! Ahahahahahahahahahahahahahaha!!”
Ruchi: “Ck! Dasar orang gila!! Kau aja yang mati!!” (ngeluarin berbagai demonic rose) “Poisoned... Rain!!” (nyerang Nitsuki dengan hujan demonic rose)
Nitsuki: (melompat sambil menghindar hujan local itu) “kau tahu...” (menangkap tangan Ruchi dengan tanah, kemudian melempar dan mengikatnya di atas salib yang terbuat dari tanah) “... penyihir selalu memiliki pengadilan...” (tertawa sambil melambai kepada Kiki dan Natsuki)
Kiki: (menangkap Kanna & Sae dari portal yang dibuat Natsuki)
Natsuki: (mengikat mereka berdua di depan Ruchi)
Nitsuki: (menarik nafas dan mulai bersenandung) “Come now, gather around behold a such real tale”
Kiki: “Come now; let’s see who is tied in the cross”
Natsuki: “One time. In our life. There live three young witches in the land”
Nitsuki: “Ah yeah~ they destroy our life, then. So the story goes”
Ruchi: “A- apa – apaan ini?!! Lepaskan aku dasar sialan!!!” (mencoba melepaskan diri)
Sae: “R- Ruchi!!”
Nitsuki: “Tied you tight to a cross, you look longing at the sky!”
Kiki: (berdiri di samping kiri Nitsuki) “Penitence for your crime! Penitence and your life!”
Ruchi: (merinding) “Kalian gila!!! Tidak mungkin kalian akan membakarku di sekolah ini kan?!!!”
Nitsuki: “If you pray who will hear? You’re a black magic witch”
Kanna: “Kalian gila!! Kalian semua orang gila!!”
Natsuki: (tersenyum sambil berdiri di samping kanan Nitsuki) “Devotion turned to dusty tombs!”
Ruche: “K- kalian gila!!” (air matanya mulai turun)
Nitsuki: (tertawa kecil) “Hear the witch crying louder, as she’s tied up to her eyes” (membuat api biasa)
Natsuki: “Penitence for your crime! Penitence and your life!”
Ruchi: “Tidak!! Lepaskan!! Lepaskan aku!!” (menangis sambil menjerit)
Kiki: (menatap Ruchi dengan dingn) “Virtue you couldn’t keep turned to vice!”
Sae: “Kalian semua bukan manusia!! Kalian semua iblis!!”
Nitsuki: “We will do what we must! Let it all turn to dust!!” (membakar tanah di bawah Ruchi dan mundur beberapa langkah) “Let it light, let it burn out bright we only do what’s right!”
Kiki: “No hand helps her to find her way!!”
Sae & Kanna: “Ruchii!!!!!!” (menjerit ketakutan saat kaki Ruchi mulai terbakar)
Natsuki: “Penitence for your crime! Penitence and your life!”
Ruchi: “Tidaaaaaak!!!”
Nitsuki: “Feel now the weight of death and soon~!!”
Ruchi: “KYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!” (rasa perih dan sakit tiada tara menusuk tubuhnya saat api itu terus membakarnya)
Natsuki: “Penitence for your crime! Penitence and your life!”
Ruchi: (terus menjerit saat api itu membakar tubuhnya) “KYAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!”
Nitsuki: “Fufufufu....” (menatap api yang membakar gadis yang sangat dia benci) “Devotion turned to dusty tombs!!!”
Sae: “Kalian monster!! Iblis!!!”
Kanna: (menatap kosong Ruchi yang masih terus terbakar di tiang salib)
Nitsuki: (bersenandung lembut) “Penitence for your crime. Penitence and your life” (menarik nafas) “Let it light, let it burn out bright and choke on all your spite!”
Natsuki: “No god can help her find her way!”
Kemudian tubuh Ruchi terus terbakar hingga menyisakan sedikit tulang – tulangnya dan tanah yang digunakan untuk menyalibnya.
Nitsuki: (maju dan mengangkat kedua tangannya) “Capricorn Noble Shock!!!” (menghancurkan tanah dan sisa – sisa tulang Ruchi) “The judge... its end...”
Kiki: “Lalu bagaimana dengan mereka?” (menunjuk Sae dan Kanna)
Nitsuki: (berbalik) “Lakukan sesuka kalian”

Di lapangan
Gammon: “Mati kau!!” *menyerang Aoi secepat kilat*
Aoi: *menghindar dan beberapa kali menyerang Gammon dengan api warna – warni*
Gumillia : *muncul langsung bikin pelindung* “Kau butuh madoushi untuk menghadapi yang ini, Gammon.”
Aoi: “Heh, apa yang bisa dilakukan seorang madoushi rendahan sepertimu?”
Gumillia : *lempar Gammon, terus nyerang Aoi dari samping*
Gammon : *tebas Aoi dari bawah (awalnya pake slide kick)*
Aoi: *menghindar kemudian menyerang Gumillia dengan api warna – warni lainnya* “Mati kau!” *menebas Gammon dengan kecepatan kilat*
Gammon : *bangkitin kekuatan HER-nya, langsung bantai Aoi dengan kecepatan cahaya*
Gumillia : *hindarin api Aoi dan cuma diam lihat ada penampakan HER setelah ratusan tahun*
Aoi: “Heh...” *menghindar dan menyerang dengan kecepatan yang tidak kalah dari Gammon*
Gammon: *mengerahkan setengah kekuatan HER*
Aoi: “Ck! Hari ini cukup sampai di sini!” *buat portal lalu menghilang*

Sementara itu para Saint
Natsuki & Kiki: “Gomen, baru selesai ngurus sesuatu” *datang sambil nunjuk Kanna dan Sae yang udah sekarat*
Shun: “Kiki-chan hebat” *tersenyum lembut*
Kiki: *blushing dan mengangguk* “Shun-kun juga hebat kok” *duduk di samping Shun*
Hades: *keliatan cuek* ‘Sial, gw jadi obat nyamuk’ *siap-siap pergi* “Andromeda, pesta vesselnya akhir tahun aja, ya. Ne?”
Shun : “Oke deh, oke”
Touma: *menepuk kepala Natsuki dengan lembut* “Bagus, Cewek Kertas.”
Natsuki: *ngangguk dengan cool*
Sisyphus: “Ano... kalo Cid itu bapaknya, berarti aku...”
Nitsuki: *muncul di belakang Sisyphus* “Kau ibunya, selamat buat kalian bertiga”
Sisyphus: *kaget dan melompat ke arah El Cid) “Hua!! N- Nitsuki-san”
Nitsuki: “Gak janji sih, tapi kalo sempat nanti kubuatkan cake untuk kalian”
Touma: “Cake...”
Nitsuki: “Khusus cake untukmu, biar Natsuki yang buat”
Natsuki : “Tanggal 1 nanti. Janji. Itu buat Icarus-san, Seiya-san, sama—” (Inner : Hikaru, cepat pulang. Markas besar sepi.)
Nitsuki: “Emang sekarang tanggal berapa?” *amnesia tanggal* #plaak!
Natsuki: *jitak kening Nitsuki* “Dasar pelupa”
Nitsuki: “Aku gak terima dibilang pelupa sama orang yang ngidap amnesia tingkat tinggi” *cemberut*
Kiki : “Sekarang tanggal 25.”
Bronzies (- Tenma) : “25...”
Seiya : “5 hari lagi Aiolos ultaaaaaaaaaaaah!!!!!!”
Nitsuki: “Eh? Gak cuma dia kan??? Besoknya lagi kan ada si muka datar sama kembarannya tuuh!!!” *nunjuk Touma dengan Seiya*
Touma & Seiya: “GAK SUDI JADI KEMBARAN DIA!!!!” *saling nunjuk*
Natsuki : “Takdir memang brengsek, sebrengsek 100 persona Tenka.”
Nitsuki: “Emang brengsek, tapi~ KITA BAKALAN BIKIN PESTA TANGGAL 29 DESEMBER NANTI!!!!!!!”
El Cid : “Capricorn’s Glory!!”
Nitsuki: “Apaan?”

Sementara itu di tempat lain

Mikoto : “Huff... udah waktunya masuk sekolah lagi.”
Juuno : “Entah gimana nasib yang lainnya. Tapi kudengar anak Mangekyou masih pada hidup.”
Tenka : “Mangekyou... kudengar kita bakal sekolah di sana.”
Mikoto : “Eh? ...Bagus sih, udah lama nggak ketemu Natsuki-chan soalnya. Dia pasti masih kalem.”
Juuno : “Kalem? Udah kunistain.” *di-Rider Sting sama Perfect!Tenka*
Mikoto : “Lihat aja nanti apa yang bakal terjadi.”
Tenka : “Aibou...”

~~~ The End ~~~

Rabu, 13 November 2013

Prologue



The 7 Kingdoms
Konon pada zaman dahulu kala, terdapat sebuah benua yang sangat indah dan luas, kemudian benua itu dibagi menjadi tujuh kerajaan oleh tujuh orang yang memiliki kekuatan yang luar biasa, mereka hidup dengan menjalin kerjasama yang harmonis.
Suatu hari salah satu dari ketujuh orang itu mengklaim bahwa dialah pemilik sejati dari ketujuh kerajaan itu, sementara keenam orang lainnnya tidak terima, sehingga mereka bersengketa memutuskan siapa yang paling berhak memimpin ketujuh kerajaan tersebut. Tiga diantara mereka memisahkan diri dan membelah perbatasan kerajaan mereka dengan kekuatan yang sangat hebat. Sehingga terciptalah tiga pulau baru.
Tahun demi tahun berlalu, mereka selalu berperang dan berperang demi memperebutkan kekuasaan. Saat itu yang paling gencar mengincar kekuasaan adalah seorang pria berambut sebiru langit malam dan beriris sebiru lautan dengan kemampuan mengendalikan air yang luar biasa.
Banyak korban yang berjatuhan, bahkan ketiga pulau baru itu terpaksa harus kehilangan sebagian wilayah mereka akibat dari peperangan yang terjadi, tenggelam ke dasar lautan.
Setelah lewat beberapa generasi. Anak-cucu mereka merasa lelah dengan peperangan turun-temurun itu, sehingga mereka memutuskan untuk berdamai dan melupakan masa lalu pendahulu mereka. Ketujuh kerajaan itu kembali bersatu.
Kini ketujuh kerajaan itu menjalani kehidupan yang tenang dan harmonis. Namun, sampai kapankah hal itu bisa bertahan? Akankah hal itu berlangsung untuk selamanya?