Hari
Sabtu ~Pulang Sekolah~
Nitsuki:
“Senin libur~” (lempar tas ke atas meja belajar)
Ringo: “Sama”
(duduk sambil menonton tv + ngemil *Rin! Itu cemilan siapa coba?!*)
Nitsuki:
“Hihihi... Rin~ kau menginap ya? Nanti sore kita pergi” (mulai guling – guling
di atas kasur)
Ringo:
“Menginap? O.k” (sweetdrop ngeliat Nitsuki) “Tapi kita pergi kemana?”
Nitsuki:
“Ke altar, di sana kan sepi. Aku udah sms Natsu buat ke sana nanti sore”
(nunjukin sms sambil tengkurap & meluk guling)
Ringo:
“Hai’ Joou-sama”
Nitsuki:
“Jangan panggil aku ‘Joou-sama’ lagi!” (cemberut + ngelempar guling ke Ringo)
Ringo:
“Hahaha” (menghindar)
~Sorenya~
Nitsuki:
(Membuka portal, langsung menuju altar) Na~ tsu~ ki~ chan~ (lari ke arah
Natsuki)
Natsuki:
“Aaaarghh! Dafuq!!”
Nitsuki:
“Natsu? Doushite?”
Natsuki:
“Senin gak jadi libur~!!”
Nitsuki:
“Apa??!!!”
Natsuki:
“Serius, pesan berantai dari kepsek” (nunjukin sms)
Nitsuki:
“D-“ (tiba – tiba hp bunyi) “Apaan lagi nih?!” (baca sms)
Ringo:
(baru nyusul Nitsuki, dan langsung mengambil jarak) ‘Feel bad...’
Nitsuki:
“DASAR SEKOLAH PHP!!!!!” (darking dan ngelempar hp, hp nabrak dinding, layarnya
retak *Nak....*)
Ringo:
(baca sms di hp-nya) “Aku juga sekolah” (ngambil bola kristal dan menerawang)
“Tapi gak buat apa – apa dan itu artinya santai” (tersenyum riang)
Nitsuki
& Natsuki: (saling bertukar pandangan mata, lalu bad mood barengan)
Ringo:
‘Hawanya gak enak banget’ (menghela nafas *salah siapa coba?*) “Udah, besok
latihan theater kan?”
Nitsuki:
“Oh iya! Jam 10 pagi!”
Natsuki:
“Hell yeah!”
Keesokan
harinya ~Minggu~
Nitsuki:
“Rin! Kita pergi!”
Ringo:
“Hai’ aneki”
Nitsuki:
(ngeluarin sepeda lalu naik) “Biar kubonceng”
Ringo:
T.T “Emang mampu? Kenapa gak pake portal aja?”
Nitsuki:
(menghela nafas lalu narik Ringo ke boncengan) “Ngemat tenaga sekalian
olahraga”
Ringo:
“Bukan modus diet biar nanti keliatan lebih langsing di mata si ‘itu’?”
*Ringo~*
Nitsuki:
“Kau mau kulempar ke tengah jalan?” (death glare Ringo)
Ringo:
(meluk pinggang Nitsuki) “Enggak, ayo nanti telat”
~Mangekyou
School~
Nitsuki:
(markir sepeda dengan nafas gak beraturan) “Sampai~ Rin, kau berat”
Ringo:
“Aku cuma 43 kg kok”
Nitsuki:
“Aku 41 kg bego! Pulang nanti boncengin aku”
Ringo:
“Hai’~” (menghela nafas) ‘Siapa suruh ngebonceng aku?’
Skip
time, latihan berkelompok
Nitsuki:
“Oh ya, kudengar kau punya pacar baru.
Selamat ya~ ganteng lagi~”
Miu: “Siapa dulu dong~”
Nitsuki:
”Apa kau tahu siapa mantannya yang dulu?”
Miu: (heran) “Eh? Siapa?”
Nitsuki:
(mengambil pisau di sakunya dan menusuk
dada Miu, kemudian dia memandang dingin tubuh yang jatuh) “Kucing garong...”
(menatap pisau yang dia pegang, tidak lama kemudian tersenyum) “Fufufu...
haha... ahahahahahahahaha!! Hahahahahahahahaha!!”
Ami: “Eh, aku lu - (melihat Miu yang tergeletak
bersimbar darah) KYAAAAAA!!”
Nitsuki:
“Ahahahahaha... hahahahahahaha!!”
Ami: “Nitsu... jangan bilang kau yang membunuh
Miu!!”
Nitsuki:
“Memang aku yang membunuhnya”
Ami: “Tapi kenapa?! Bukankah dia teman kita...
bukankah kita berteman???!!!”
Nitsuki:
“Heh, teman? Dia itu kucing garong!”
Ami: “Jadi kau mau apa sekarang?!!”
Nitsuki:
‘Berisik...’ (maju dan menancapkan
pisaunya di dada Ami) “Itu mauku” (memandang kedua mayat itu dengan sinis)
“Kucing garong seperti itu mau kau bela? heh” (melempar pisaunya dan keluar panggung)
(A/N:
dialog ini adalah dialog drama)
Skip
time ~Pulang~
Nitsuki:
“Hahaha... ahahahaha! Aku tidak menyangka kalau sisi ‘itu’-ku bakalan keluar
hahahaha!”
Natsuki:
“Aku tidak bisa membayangkan kalau Venomania dan Aspros melihat sisi ‘itu’mu,
mungkin mereka akan pingsan, atau lebih baiknya lagi mereka berdua akan bekerja
sama untuk membunuhmu”
Nitsuki:
“Aku bisa saja membunuh mereka, Aspros jangan ditanya lagi. Masalah Venomania?
Kurasa itu akan menjadi masalah gampang”
Ringo:
(sweetdrop) ‘Katanya suka...’
Nitsuki:
“Itu namanya ‘melindungi diri’ Rin~ apa kau mau mati sekarang?”
Ringo:
“Tidak” (memandang ke arah lain)
Senin
~Mangekyou School~
Kelas
2-C
Nitsuki:
(duduk di bangkunya sambil menghempas tasnya) “Jadi, kita mau buat apa di
sekolah php ini?” (ngeluarin laptop)
Shiryuu:
“Gak tau, btw Nitsuki. Pinjam laptopnya”
Nitsuki:
(death glare Shiryuu) “Coba saja kau ambil, akan kupastikan kedua tanganmu
hilang”
Shiryuu:
(mundur perlahan) ‘Lagi pms?’
Nitsuki:
(ngelempar Shiryuu pake kabel laptop yang digulung) “Dasar” (ngeletak laptop di
atas mejanya) “Pake sana”
Seiya
+ Touma: (lempar – lempar alat tulis)
Shiryuu:
‘Perempuan aneh...’
Nitsuki:
“Sekali lagi kau berfikir seperti itu, akan kubunuh kau” *kelewatan sensi neng*
Shiryuu:
(ngeliat Sisyphus mojok bareng El Cid)
“Pengumuman
kepada murid kelas 11, jam pertama dan kedua kosong, tolong kalian belajar
dengan serius dan jangan ada yang keluar kelas”
Nitsuki:
(darking, aura hitam kebiru – biruan pekat udah keluar)
All:
(cuek, kecuali Tenma yang baru pertama kali ngeliat Nitsuki kayak gitu)
Nitsuki:
(membuat portal) “Aku mau keluar dulu”
Kiki:
“Tapi kita dilarang keluar kelas, Nit-chan”
Nitsuki:
“Aku tidak keluar kelas” (masuk ke portal
dan menghilang)
Kiki:
“Ano... kok Nit-chan rasanya agak beda?”
All
(-Tenma & Kiki): (cuek)
Kiki:
(ngelempar kartu ke mereka semua) “Bagaimana menurutmu, Tenma-kun?”
Tenma:
(mengangkat bahu) “Baru pertama kali aku melihatnya seperti itu”
~Somewhere~
Aoi:
(melihat ke langit dari tepi jendela)
Nitsuki:
(membanting pintu sambil menghentakkan kakinya) “Aoi!!”
Aoi:
(menatap Nitsuki dengan sedikit terkejut) “Nitsuki?” (mendekati Nitsuki dan
memeluknya) “Kelihatannya kau sedang bad mood”
Nitsuki:
(menyandarkan kepala ke dadanya) “Bagaimana kalau kita ‘sedikit’ menghancurkan
sekolahku?”
Aoi:
“Maksudmu?”
Nitsuki:
“Sekolah php itu, lebih baik musnah saja dari dunia ini”
Aoi:
“Jadi~ kau mau meminta bantuanku untuk menghancurkan Mangekyou?”
Nitsuki:
(mengangguk) “Bersama Hades dan Iriina”
Hades:
“Seharusnya kau memanggilku ‘Hades-sama’ manusia fana”
Nitsuki:
“Aku tidak memiliki kewajiban itu, aku bukan Veren”
Hades:
“Huh”
Aoi:
“Sudahlah, kita sedang bosan. Dan gadisku menawarkan hiburan untuk kita”
Hades:
“Kau benar, ini kesempatan besar untuk memusnahkan para saint sialan itu dan
menguasai dunia”
Iriina:
“Dan kesempatanku untuk membalas dendam juga”
Nitsuki:
“Fufufu~ kalau kalian semua setuju, kita pergi sekarang” (membuka portal)
All:
(memasuki portal itu dan menghilang)
Mangekyou
School ~Halaman depan kelas 2-E~
Iriina:
“Elluka! Keluar kau!! Hadapi aku sekarang juga!!”
Elluka:
(keluar kelas dan melompat ke lapangan) “Iriina, mau apa kau kemari”
Iriina:
“Aku mau nyawamu!” (menyerang Elluka)
Dalam
sekejab, terjadi battle Elluka Vs Iriina
Hades:
“Heh” (mengeluarkan cosmonya)
Aoi:
“Kau mau mulai dari mana, sayang?”
Nitsuki:
“Kau bakar ruang waka lalu aku hancurkan bangunan yang lain, dan jangan panggil
aku ‘sayang’ atau kusetrum kau”
Aoi:
“Sepertinya menarik”
Nitsuki:
(terbang ke langit, kemudian mengangkat kedua tangannya) “Capricorn Noble
Shock!!” (menghancurkan bangunan yang masih setengah jadi sambil menyeringai)
Kelas
2-C
Shion:
“Hades” (duduk tegak sambil menatap arah pintu dengan waspada)
Veren:
“Ada Hades-sama di sini”
Seiya
& Touma: (berhenti ngelempar – lempar semua barang yang ada di kelas) “Apa
yang dia cari di sini?”
Shiryuu:
(berhenti memainkan laptop Nitsuki) “Dia mencari mati”
Kiki:
“Dan Nit-chan masih belum pulang”
Natsuki:
“Tidak, dia ada di luar”
El
Cid: “Cosmo Nitsuki terasa sangat aneh”
All:
(keluar kelas)
Natsuki:
“Aneki!!” (terkejut saat melihat petir violet raksasa menghancurkan ruangan –
ruangan kelas kosong dan gedung sebrang kelas mereka)
Touma:
“Dia berkhianat”
Gammon:
“Kau baru tahu kalau dia itu pengkhianat?” (berdiri di samping Natsuki)
El
Cid: “Mustahil Nitsuki berkhianat! Kami, para Capricorn sangat setia kepada
teman dan pasangan kami!”
Sisyphus:
“Oh ya?”
El
Cid: “Itu benar” (tersenyum penuh percaya diri) “Aku yakin dia memiliki suatu
rencana”
Depan
kelas 2-E
Rilliane:
“Apa yang gadis itu lakukan dengan Aoi? Apa dia tidak tahu kalau Aoi itu
milikku?”
Alexiel:
“Nitsuki-san itu tunangan Aoi-san” (sweatdrop)
Gumillia:
“Apa maksudmu?”
Rilliane:
(menunjuk Nitsuki dengan kipasnya)
Gumillia:
“Dasar, kau yang naksir sama tunangan orang lain”
Venomania:
“Apa? Ternyata...”
Gumillia:
“Dia itu milik orang lain” (tersenyum kecil) “Kasihan, salah satu ‘calon’mu
direbut orang lain”
Nitsuki:
“Aku dengar tau” (menjitak Gumillia dan menatap Rilliane) “Ne, Rilliane-chan.
Kalau kau mau Aoi, ambil saja. Aku dengan dia udah lama putus kok”
Rilliane:
“Benar?”
Nitsuki:
“Buat apa juga aku bohong? Lagipula aku...” (berjalan ke samping Venomania dan
memeluk lengannya dengan wajah yang sedikit memerah)
Venomania:
(tersenyum)
Nitsuki:
(mengeratkan pelukannya sambil menatap pertarungan Elluka dan Iriina)
Gumillia:
“Dasar”
Depan
kelas 2-C
Touma:
(mengetuk bahu Natsuki) “Nitsuki dengan Venomania” (menunjuk ke arah kelas 2-E)
Natsuki:
“Eh?” (mandang depan kelas 2-E) “Oh, biarkan saja”
Gammon:
(hendak ke depan kelasnya) “T-”
Natsuki:
(menarik rambut Gammon dan menunjuk Aoi yang sedang menonton battle Elluka dan
Iriina sambil memainkan api yang membakar ruang waka)
Gammon:
(melompat turun ke lapangan dan berlari ke arah Aoi)
Natsuki:
(menghela nafas)
Di
dekat ruang waka
Gammon:
“KAU!! APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI???!!!!” (meraung sambil mengacungkan
katana-nya kepada Aoi)
Aoi:
(mengacuhkan Gammon sambil memandang ruang waka yang terbakar)
Gammon:
“Kemari, lawan aku” (menempelkan ujung katana ke lehernya)
Aoi:
(menatap Gammon sambil menyeringai) “Kebetulan aku senggang” (mengeluarkan
pedangnya)
Aaaaaand~~~
battle Aoi Vs Gammon pun terjadi
Di
depan kelas 2-E
Venomania:
“Kenapa Gammon melawan dia?”
Nitsuki:
“Karena Aoi menculik Matsumono-chan dan nyaris membuatnya kehilangan sesuatu”
Venomania:
“Dan kau?”
Nitsuki:
(mencubit lengan Venomania sambil memerah) “Coba jelaskan apa maksudmu bertanya
seperti itu?”
Venomania:
(tersenyum sambil menahan tangan Nitsuki yang mencubitnya)
Nitsuki:
(menenggelamkan wajahnya yang merah ke dada Venomania sambil bergumam tidak
jelas)
Venomania:
“Apa?”
Nitsuki:
(menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan menatapnya) “Tidak ada apa - apa”
Oh
ya, Hades? Saat ini sedang bertarung melawan para saint, satu lawan berapa
orang tuh? Masa bodo lah~ Sementara Kiki dan Natsuki tiba-tiba dihadang Majo
Sannin (Sae, Kanna, Ruchi).
Natsuki:
“Ap—kenapa kalian ada disini!?”
Kiki
: “...Heh. Trio nenek sihir, sekarang waktuku balas dendam.” (ngeluarin
kartunya)
Sae
: “Oh aja. Emang aku pernah ngerebut pacarmu?”
Kiki
: “Shun-kun...” (lempar kartunya) “Charon Ring!!”
Sae
: “Heh, dasar lemah” (summon jewel bomb) “Enchant Torture!!”
Di
depan kelas 2-E
Nitsuki:
“Oh, ada trio nenek sihir” (melepas pelukannya dan berjinjit sambil mengecup
singkat pipi Venomania) “Ada yang harus kuurus, nanti aku datang lagi”
(berjalan namun terhenti dan berbalik) “Dan~ jangan nakal” (kembali berjalan ke
depan kelas 2-C)
Siing~
All:
(natap Nitsuki & Venomania bergantian)
Di
depan kelas 2-C
Nitsuki:
“Untuk apa kalian kemari? Kurang kerjaan?”
Ruchi:
“Bukan urusanmu”
Nitsuki:
“Kebetulan rumahku sedang butuh pembantu”
Ruchi:
“Gak level”
Natsuki
: “Aneki urus Ruchi, biar Kanna aku yang tanganin. Pengacau Nii-san tuh.”
Nitsuki:
“Roger” (baju sekolah terbakar, dan digantikan dengan armor merah) *sayang baju
oi!* “Coba tebak apa yang selanjutnya akan terjadi, eh. Mawar busuk?”
Ruchi:
“Huh” (summon demon rose)
Nitsuki:
(aura hitam makin merajalela) “Ame no Hana” (melempar jarum – jarum petir dan
batu – batu tajam)
Ruchi:
“Ck!”
Depan
kelas 2-E
Gumillia:
(melompat turun ke bawah)
Michaella:
“Gumillia-chan!” (hendak melompat turun)
Clarith:
“Michaella, jangan turun ke sana” (menahan Michaela)
Michaella:
”Tapi...”
Gumillia:
“Jangan coba – coba turun ke bawah Michaella!!”
Michaella:
“Ukh...”
Sementara
itu di depan kelas 2-C
Natsuki:
“Jangan ganggu Nii-san lagi!!”
Kanna:
“Suka – suka aku dong”
Natsuki
: “Gak Aika, gak Fica, gak Kazuki... semuanya aja lo embat!! Asal tau aja,
mereka bukan tipe yang bakal tertarik sama cewek super sok jaim kayak lo!!”
Kanna
: “Sok jaim, katamu? Halah, bilang aja kau iri saking gak lakunya. Kau selama 5
tahun di Mangekyou gak pernah punya pacar, kan?”
Natsuki
: ‘Enak aja, gue udah taken sejak ketemu si Tenshi.’ “Antares Ryuusei Doom!!”
(summon meteor)
Kanna
: “Empty Shot!!” (ngebentuk tombak angin terus tusukin ke jantung Natsuki)
Natsuki
: “Ap—‘Tsk, gawat, kalau gini aku bakal drop lagi!’ Urami no Otakara!!”
(ngeluarin Treasure-nya) “Pure Vendetta!!”
Kiki
: “Semuanya!! Keluarin Otakara kalian!!”
Back
to Hades vs Saints, ternyata teriakan Kiki kedengaran sampai ke sana
Hades
: “Yess akhirnya ada pesta vessel (?)!”
Shun
: “Hadeeeeeessssssss!!!!! Jangan-jangan ini rencanamu, ya??? Ngebikin mereka
semua ngeluarin iblis masing-masing!!!!” (marah-marah sambil loncat-loncat
*kawaii~*)
Albafica
: “Royal Demon Roses!!”
Hades
: “Gak mempan, dasar Saint rendahan.”
Tenma
& Seiya : “Pegasus Ryuuseiken!!”
Shun
: “Menjauh semua! Nebula Storm!!”
Hades
: *nangkis* “Andromeda jahat, nggak mau ikut pesta vesselku!”
Shun
: *sweatdrop* “Ya nggak lah, aku nggak mau kau nistain lagi!!”
Di
depan kelas 2-C
Nitsuki:
(berubah form jadi ‘Dark Angel’ sambil tertawa - tawa) “Hahahaha....
ahahahahahaha... kyahahahahahahaha!!!”
Ruchi:
“Dasar gila”
Nitsuki:
“Trident Electric!!” (muncul trisula berwarna hitam kebiruan) “Mati! Mati!
Mati! Mati!” (menyerang Ruchi dengan bertubi – tubi dengan trisula sambil
terbang)
Ruchi:
“Cih! Dasar orang gila!” (melihat rambutnya yang kepotong sana – sini gara –
gara serangan Nitsuki)
Nitsuki:
(mengangkat trisulanya dan menyerang Ruchi dengan api warna – warni *bukan
copas dari Aoi, tapi diajarin dia*) “Mati! Mati! Mati! Mati!
Ahahahahahahahahahaha!!”
Ruchi:
(sibuk menghindar dan madamin api yang kena rambutnya)
Nitsuki
: “Aku no Otakara!! (langsung ganti form lagi, tridentnya jadi twin daggers)
Clear Homicide!!” (nembakin cahaya orange membabi buta ke segala arah sambil
masih ngakak nista)
Ruchi:
“Kyaaa!”
Back
to Kiki vs Sae—gabung sama Elluka vs Iriina
Sae
: “Kau ini bodoh ya... kalau begitu terus, kau sendiri yang akan mati.”
Kiki
: “Memangnya masalah buatmu!?”
Sae
: (cekik Kiki) “Kalau kau mati, gak ada yang bakal ngelindungin cowok-cowok
ganteng itu, kan?”
Kiki
: “Ergh...”
Elluka
: (nembakin lightball pink ke arah Sae & Iriina)
Iriina
: (menghindar) “...Aura siapa ini?”
Shion
: (pasang Crystal Wall di sekeliling Mangekyou) “Aquarius!! Selesaikan
sekarang!!”
Elluka
: “Sudah kubilang aku bukan Saint...” -_- (summon The Very Amazing Octopus *caranya?*
dan nyerang Iriina tanpa ampun)
Iriina
: (menghindar, terus kabur)
Kiki
: “Five Point... (munculin hologram kartu Spade Ace Beetle, Diamond Jack
Peacock, Heart Queen, Clover King, & Albino Joker *parody JAKQ x KR
Blade!!*) Royal Straight Flash!!” (nembakin kilat seperti blitz kamera)
Sae
: (nutup mata sambil menghindar, terus kabur)
Kiki
: “Heh, gak akan ada yang bisa nistain cowok Mangekyou selama Amachi Kiki di
sini.”
Elluka
: “Thanks pelindungnya, bunga aster.”
Shion
: “Maksudnya?”
Kiki
: “Shion itu bahasa Jepangnya bunga aster~”
Shion
: “Namaku manis banget, ya~” :’3
Hasil
Pure Vendetta tadi, ternyata setengahnya direflect Kanna. Jadilah Kanna
terlempar ke battle Gammon, jatuh nimpa Aoi (yang langsung ditendang + dilempar
Aoi dan Gammon ke dalam parit). Sementara Natsuki terlempar ke battle para
Saint, jatuh gak sengaja tackle El Cid, Excaliburnya meleset.
El
Cid : “Itte—”
Natsuki
: “Hwaa... waruisou, Tou-san!!”
El
Cid : “Duh... gak jadi nebas nih.”
Natsuki
: “Dakara, waruisou!!”
Albafica
: “Udah, lupain soal itu.” -_-
Sisyphus
: “Natsuki itu anakmu, Cid?”
-hening
sesaat, Tenma cuma bisa jawdrop-
El
Cid : “Aku nggak selingkuh!! Sumpah!!! Aku kan cuma milik Shiji-chan!!!”
Sisyphus
: *pasang muka ngambek*
Hades
: *duduk manis siap dengerin*
Shun
: *kasih Hades cemilan*
Hades:
*ngemil sambil narik Shun buat duduk dekat dia*
Shun:
*narik Ikki*
Ikki
: *narik Bronzies yang lain*
Albafica
: “Natsuki, nggak apa kan kalau kuceritain yang dulu itu, pas El Cid depresi...”
Natsuki
: “...Nah. Waktu itu aku sendiri yang manggil dia Tou-san.”
El
Cid : “Udah jelas kan, Shiji-chan? Aku nggak selingkuh, ne.”
Sisyphus
: *nodnod* “Eh tunggu... kalo El Cid itu bapaknya, berarti aku—”
All
: *speechless*
Balik
ke pertarungan Nitsuki Vs Ruchi
Nitsuki:
“Ayo teriak terus!!! Mati aja kau sana!! Ahahahahahahahahahahahahahaha!!”
Ruchi:
“Ck! Dasar orang gila!! Kau aja yang mati!!” (ngeluarin berbagai demonic rose)
“Poisoned... Rain!!” (nyerang Nitsuki dengan hujan demonic rose)
Nitsuki:
(melompat sambil menghindar hujan local itu) “kau tahu...” (menangkap tangan
Ruchi dengan tanah, kemudian melempar dan mengikatnya di atas salib yang
terbuat dari tanah) “... penyihir selalu memiliki pengadilan...” (tertawa
sambil melambai kepada Kiki dan Natsuki)
Kiki:
(menangkap Kanna & Sae dari portal yang dibuat Natsuki)
Natsuki:
(mengikat mereka berdua di depan Ruchi)
Nitsuki:
(menarik nafas dan mulai bersenandung) “Come now, gather around behold a such
real tale”
Kiki:
“Come now; let’s see who is tied in the cross”
Natsuki:
“One time. In our life. There live three young witches in the land”
Nitsuki:
“Ah yeah~ they destroy our life, then. So the story goes”
Ruchi:
“A- apa – apaan ini?!! Lepaskan aku dasar sialan!!!” (mencoba melepaskan diri)
Sae:
“R- Ruchi!!”
Nitsuki:
“Tied you tight to a cross, you look longing at the sky!”
Kiki:
(berdiri di samping kiri Nitsuki) “Penitence for your crime! Penitence and your
life!”
Ruchi:
(merinding) “Kalian gila!!! Tidak mungkin kalian akan membakarku di sekolah ini
kan?!!!”
Nitsuki:
“If you pray who will hear? You’re a black magic witch”
Kanna:
“Kalian gila!! Kalian semua orang gila!!”
Natsuki:
(tersenyum sambil berdiri di samping kanan Nitsuki) “Devotion turned to dusty
tombs!”
Ruche:
“K- kalian gila!!” (air matanya mulai turun)
Nitsuki:
(tertawa kecil) “Hear the witch crying louder, as she’s tied up to her eyes”
(membuat api biasa)
Natsuki:
“Penitence for your crime! Penitence and your life!”
Ruchi:
“Tidak!! Lepaskan!! Lepaskan aku!!” (menangis sambil menjerit)
Kiki:
(menatap Ruchi dengan dingn) “Virtue you couldn’t keep turned to vice!”
Sae:
“Kalian semua bukan manusia!! Kalian semua iblis!!”
Nitsuki:
“We will do what we must! Let it all turn to dust!!” (membakar tanah di bawah
Ruchi dan mundur beberapa langkah) “Let it light, let it burn out bright we
only do what’s right!”
Kiki: “No hand helps her to find
her way!!”
Sae & Kanna: “Ruchii!!!!!!”
(menjerit ketakutan saat kaki Ruchi mulai terbakar)
Natsuki: “Penitence for your
crime! Penitence and your life!”
Ruchi: “Tidaaaaaak!!!”
Nitsuki: “Feel now the weight of
death and soon~!!”
Ruchi:
“KYAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!” (rasa perih dan sakit tiada tara menusuk tubuhnya
saat api itu terus membakarnya)
Natsuki: “Penitence for your
crime! Penitence and your life!”
Ruchi: (terus menjerit saat api
itu membakar tubuhnya) “KYAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!”
Nitsuki: “Fufufufu....” (menatap
api yang membakar gadis yang sangat dia benci) “Devotion turned to dusty
tombs!!!”
Sae: “Kalian monster!! Iblis!!!”
Kanna: (menatap kosong Ruchi yang
masih terus terbakar di tiang salib)
Nitsuki: (bersenandung lembut)
“Penitence for your crime. Penitence and your life” (menarik nafas) “Let it
light, let it burn out bright and choke on all your spite!”
Natsuki: “No god can help her
find her way!”
Kemudian tubuh Ruchi terus
terbakar hingga menyisakan sedikit tulang – tulangnya dan tanah yang digunakan
untuk menyalibnya.
Nitsuki: (maju dan mengangkat
kedua tangannya) “Capricorn Noble Shock!!!” (menghancurkan tanah dan sisa –
sisa tulang Ruchi) “The judge... its end...”
Kiki: “Lalu bagaimana dengan
mereka?” (menunjuk Sae dan Kanna)
Nitsuki: (berbalik) “Lakukan
sesuka kalian”
Di lapangan
Gammon: “Mati kau!!” *menyerang
Aoi secepat kilat*
Aoi: *menghindar dan beberapa
kali menyerang Gammon dengan api warna – warni*
Gumillia : *muncul langsung bikin
pelindung* “Kau butuh madoushi untuk menghadapi yang ini, Gammon.”
Aoi: “Heh, apa yang bisa
dilakukan seorang madoushi rendahan sepertimu?”
Gumillia : *lempar Gammon, terus
nyerang Aoi dari samping*
Gammon : *tebas Aoi dari bawah
(awalnya pake slide kick)*
Aoi: *menghindar kemudian
menyerang Gumillia dengan api warna – warni lainnya* “Mati kau!” *menebas
Gammon dengan kecepatan kilat*
Gammon : *bangkitin kekuatan
HER-nya, langsung bantai Aoi dengan kecepatan cahaya*
Gumillia : *hindarin api Aoi dan
cuma diam lihat ada penampakan HER setelah ratusan tahun*
Aoi: “Heh...” *menghindar dan
menyerang dengan kecepatan yang tidak kalah dari Gammon*
Gammon: *mengerahkan setengah
kekuatan HER*
Aoi: “Ck! Hari ini cukup sampai
di sini!” *buat portal lalu menghilang*
Sementara itu para Saint
Natsuki & Kiki: “Gomen, baru
selesai ngurus sesuatu” *datang sambil nunjuk Kanna dan Sae yang udah sekarat*
Shun: “Kiki-chan hebat”
*tersenyum lembut*
Kiki: *blushing dan mengangguk*
“Shun-kun juga hebat kok” *duduk di samping Shun*
Hades: *keliatan cuek* ‘Sial, gw
jadi obat nyamuk’ *siap-siap pergi* “Andromeda, pesta vesselnya akhir tahun
aja, ya. Ne?”
Shun : “Oke deh, oke”
Touma: *menepuk kepala Natsuki
dengan lembut* “Bagus, Cewek Kertas.”
Natsuki: *ngangguk dengan cool*
Sisyphus: “Ano... kalo Cid itu
bapaknya, berarti aku...”
Nitsuki: *muncul di belakang
Sisyphus* “Kau ibunya, selamat buat kalian bertiga”
Sisyphus: *kaget dan melompat ke
arah El Cid) “Hua!! N- Nitsuki-san”
Nitsuki: “Gak janji sih, tapi
kalo sempat nanti kubuatkan cake untuk kalian”
Touma: “Cake...”
Nitsuki: “Khusus cake untukmu,
biar Natsuki yang buat”
Natsuki : “Tanggal 1 nanti.
Janji. Itu buat Icarus-san, Seiya-san, sama—” (Inner : Hikaru, cepat pulang.
Markas besar sepi.)
Nitsuki: “Emang sekarang tanggal
berapa?” *amnesia tanggal* #plaak!
Natsuki: *jitak kening Nitsuki*
“Dasar pelupa”
Nitsuki: “Aku gak terima dibilang
pelupa sama orang yang ngidap amnesia tingkat tinggi” *cemberut*
Kiki : “Sekarang tanggal 25.”
Bronzies (- Tenma) : “25...”
Seiya : “5 hari lagi Aiolos
ultaaaaaaaaaaaah!!!!!!”
Nitsuki: “Eh? Gak cuma dia kan???
Besoknya lagi kan ada si muka datar sama kembarannya tuuh!!!” *nunjuk Touma
dengan Seiya*
Touma & Seiya: “GAK SUDI JADI
KEMBARAN DIA!!!!” *saling nunjuk*
Natsuki : “Takdir memang
brengsek, sebrengsek 100 persona Tenka.”
Nitsuki: “Emang brengsek, tapi~
KITA BAKALAN BIKIN PESTA TANGGAL 29 DESEMBER NANTI!!!!!!!”
El Cid : “Capricorn’s Glory!!”
Nitsuki: “Apaan?”
Sementara itu di tempat lain
Mikoto : “Huff... udah waktunya
masuk sekolah lagi.”
Juuno : “Entah gimana nasib yang
lainnya. Tapi kudengar anak Mangekyou masih pada hidup.”
Tenka : “Mangekyou... kudengar
kita bakal sekolah di sana.”
Mikoto : “Eh? ...Bagus sih, udah
lama nggak ketemu Natsuki-chan soalnya. Dia pasti masih kalem.”
Juuno : “Kalem? Udah kunistain.”
*di-Rider Sting sama Perfect!Tenka*
Mikoto : “Lihat aja nanti apa
yang bakal terjadi.”
Tenka : “Aibou...”
~~~ The End ~~~